Senin, 22 Desember 2025

13 Tahun Berdiri, PII Biayai 48 Proyek Infrastruktur dan Penjaminan BUMN

Photo Author
- Rabu, 1 Maret 2023 | 18:18 WIB
Menkeu Sri Mulyani  mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan aplikasi Krisna-Sakti. foto: dok
Menkeu Sri Mulyani mengatakan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan aplikasi Krisna-Sakti. foto: dok

Selama 13 tahun perjalanannya, PT Penjaminan Infrastuktur  Indonesia (PII) telah membiayai 48 proyek infrastruktur dan penjaminan BUMN.

"Keberadaan PT PII merupakan sebuah solusi mengenai kebutuhan infrastruktur yang mendesak," kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Menkeu mengatakan itu pada acara puncak rangkaian HUT PT PII yang ke-13 bertajuk “Innovative Financing In Unity (Infinity)”, di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Menurut Sri Mulyani, PII sudah membiayai 48 proyek infrastruktur dan penjaminan BUMN dengan nilai sampai Rp533 triliun, dengan nilai penjaminan Rp 94 triliun.

"Kelihatan angkanya simpel, tapi sebetulnya menggambarkan perjalanan dari mulai Kementerian Keuangan membentuk PT PII ini,” ungkap Menkeu.

Ia menilai, PT PII berhasil memperkecil kesenjangan infrastruktur antar daerah di Indonesia. Mulai dari infrastruktur akan kebutuhan air bersih, jalan raya, bendungan, irigasi, transportasi kereta api, dan sebagainya.

PT PII dalam hal ini membangun infrastruktur secara cepat karena tidak bergantung kepada alokasi dana dari APBN saja. Melainkan menggunakan skema innovative financing yaitu dengan melibatkan pihak swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

“Seluruhnya tuh selalu tidak hanya bilang saya butuh duit, terus nunggu APBN, APBD nunggu APBN. Maka di buatlah skema innovative financing,” jelas Menkeu.

Meski bertujuan untuk mengakselerasi percepatan, namun tetap memperhatikan tata kelola dan tingkat risiko yang ada secara hati-hati, baik dari aspek environment, social and governance (ESG).

"Jadi PT PII harus makin sophisticated di dalam mengenali risiko yang terus berubah dan bergerak," kata Menkeu.

Kemudian mendesain instrumen dan cara mengelola risiko itu. Sehingga tujuannya tetap tercapai dengan membangun infrastruktur secara cepat, kualitas baik, tata kelolanya baik. Environmental-nya dan sosialnya juga bagus.

"Namun, kalau sampai terjadi risiko kita tetap bisa mengelolanya dan mengatasinya,” ujar Sri Mulyani. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X