Senin, 22 Desember 2025

2024, Pemerintah Targetkan Alokasi Subsidi Energi Rp186,9 Triliun, Berikut Rinciannya

Photo Author
- Selasa, 16 Januari 2024 | 09:45 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, sektor Migas masih menjadi kontributor utama investasi sektor energi tahun 2023. foto: ist
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, sektor Migas masih menjadi kontributor utama investasi sektor energi tahun 2023. foto: ist

Untuk menjaga daya beli masyarakat, tahun 2024, Pemerintah telah menetapkan target subsidi energi sebesar Rp186,9 triliun. Dengan rincian Rp113,3 triliun subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG), serta Rp73,6 triliun untuk subsidi listrik.

Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) Arifin Tasrif mengungkapkan, pada tahun 2023, realisasi subsidi energi mencapai Rp159,6 triliun. Lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp145,3 triliun.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa untuk dalam negeri kita harus menyiapkan paket subsidi energi untuk para masyarakat. Subsidi energi ini tetap dipertahankan," ujar Arifin.

Menteri ESDM mengatakan itu pada saat konferensi pers capaian kinerja Kementerian ESDM Tahun 2023 di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Senin (15/1/2024).

Ia merincikan, realisasi subsidi yang terbesar pada sektor BBM dan LPG, mencapai Rp95,6 triliun. Diikuti dengan subsidi untuk sektor Listrik sebesar Rp64 triliun.

Realisasi subsidi tersebut menurun dibandingkan dengan tahun 2022. Di mana pada tahun tersebut subsidi energi sebesar Rp174,4 triliun.

Subsidi Listrik Meningkat


Mengenai target subsidi tahun 2024, Menteri ESDM mengungkapkan bahwa untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Gas LPG, targetnya mencapai Rp113,3 triliun.

"Kita lihat trennya meningkat, ini tentu saja kita mengantisipasi harga bahan baku minyak mentahnya, dan juga demand yang cukup meningkat," jelasnya.

Sementara, subsidi listrik juga mengalami peningkatan menjadi Rp73,6 triliun sehingga total subsidi yang diupayakan mencapai Rp186,9 triliun.

Arifin menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengoptimalkan kebijakan subsidi. Dengan fokus pada penerimaan positif dari masyarakat dan efisiensi alokasi, demi mencapai target subsidi yang lebih optimal.

"Harus ada upaya-upaya dari kita semua. Terutama bagaimana kebijakan-kebijakan pemerintah bisa mengoptimalkan subsidi ini diterima dengan baik oleh masyarakat. Tetapi juga dapat lebih efisien sehingga kita juga bisa mengoptimalkan alokasi subsidi ini tidak sebesar yang ditargetkan," ungkapnya.

"Kita juga berharap adanya perubahan-perubahan keadaan global yang bisa memberikan dampak positif yang bagus untuk penghematan subsidi kita di dalam negeri," pungkasnya.

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X