Home » 21 Pembangkit Hidrogen Hijau PLN Resmi Beroperasi

21 Pembangkit Hidrogen Hijau PLN Resmi Beroperasi

by Junita Ariani
2 minutes read
Dirjen EBTKE Yudo Dwinanda Priaadi bersama Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo meresmikan beroperasinya 21 Pembangkit Hidrogen Hijau (Green Hydrogen Plant) milik PT PLN (Persero)

ESENSI.TV - JAKARTA

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Yudo Dwinanda Priaadi meresmikan beroperasinya 21 Pembangkit Hidrogen Hijau (Green Hydrogen Plant) milik PT PLN (Persero).

Peresmian dilakukan bersama Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo ditandai dengan pemutaran katup (valve) dan penandatanganan plat di tabung green hidrogen.

“Bulan lalu, PLN telah meresmikan Green Hydrogen Plant pertama di Muara Karang. Bersumber dari 4 unit PLTS atap sebesar 413 kWp, dan Renewable Energy Certificate (REC) 2.077 MWh/tahun. Dan hari ini, PLN kembali meresmikan Green Hydrogen Plant di 21 lokasi PLTU/PLTGU,” ujar Yudo dalam sambutannya di Jakarta, Senin (20/11/2023).

Seluruh hidrogen yang dihasilkan bersumber dari pengembangan EBT yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total kapasitas 4.644 kWp. Atau setara dengan 6.780 MWh/tahun, dan juga menerapkan REC sebesar 9.535 MWh/tahun.

“Sungguh pencapaian yang sangat luar biasa. Semoga ini dapat mempercepat perwujudan ekosistem hidrogen di Indonesia,” ujar Yudo.

Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah menyusun dokumen Strategi Hidrogen Nasional. Dokumen ini dalam waktu dekat akan di- launching ke publik dan dapat digunakan sebagai acuan, strategi, arah, serta tujuan pengembangan hidrogen di Indonesia.

“Upaya yang telah dilakukan PLN saat ini sangat sesuai dengan strategi hidrogen kita. Khususnya dalam upaya dekarbonisasi dan mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia,” jelas Yudo.

Upaya PLN Berikan Energi Bersih

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menambahkan, launching 21 Hydrogen Plant ini merupakan kelanjutan dari peresmian hydrogen plant sebelumnya.

Baca Juga  Rayakan Ulang Tahun ke-25, Aurel Hermansyah Bagi-bagi Hadiah kepada Anak Yatim

“Bulan lalu kita baru punya 1 unit, sekarang punya 21 unit. Kalau dulu kapasitas produksi hanya 51 ton/tahun, sekarang menjadi 199 ton/tahun,” jelasnya.

“Kalau dulu ekses produksi green hydrogen hanya bisa 140-an mobil listrik fuel cell, sekarang kita mampu mensuplai 424 mobil. Bahkan kalau dulu kita masih hanya mengurangi 1.900 ton emisi, sekarang kita mampu mengurangi 3.720 ton emisi CO2 per tahun,” jelas Darmo.

Darmo mengatakan, peresmian 21 green hydrogen plant merupakan awal dari upaya PLN untuk untuk memberikan sumber energi bersih serta membangun ekosistem yang jauh lebih besar. Lebih kokoh, semakin solid.

“Di balik itu, kita bangun kapasitas tim PLN yang sangat mumpuni. PLN punya ribuan aset PLN di seluruh Indonesia. Ke depan, kita persiapkan sebagai lokasi-lokasi fasilitas green hydrogen plant yang jauh lebih besar lagi,” tutur Darmo.

Untuk menghasilkan capaian yang besar diperlukan kolaborasi antar pihak terkait termasuk dengan akademisi dan kalangan industri otomotif dan pupuk.

“Kita bangun kolaborasi dengan BRIN untuk membangun Hydrogen Refueling Station (HRS) di ratusan titik di Indonesia. Sehingga “pom green hydrogen” jumlahnya akan menyaingi pom bensin,” ujarnya.

PLN akan menggantikan seluruh genset berbasis BBM yang ada di mal-mal, perkantoran, bandara, dan lain-lain.

“Kita gantikan dengan fuel cell generator berbasis green hydrogen. Yang jauh lebih ramah lingkungan,” ungkap Darmo. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : JunitaAriani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life