Home » 233 Babi Mati Mendadak di NTT

233 Babi Mati Mendadak di NTT

by Arti Sukma Lengkawati
1 minutes read
babi

ESENSI.TV - JAKARTA

Sebanyak 233 ekor babi di provinsi NTT itu mati mendadak selama periode Desember 2022 hingga Januari 2023.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi NTT Melky Angsar mengatakan hal ini berkaitan dengan perkembangan kasus mati mendadak sejumlah ternak babi di NTT yang dikhawatirkan akibat African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika.

233 kasus itu tersebar di enam kabupaten kota di Nusa Tenggara Timur dan kasus terbanyak ada di kabupaten Kupang dengan kasus terbanyak.

Babi yang mati di Kabupaten Kupang berdasarkan data terakhir Jumat (20/1) pekan lalu jumlah babi yang mati mencapai 51 ekor.

Sementara itu untuk kota Kupang ada 45 ekor, Flores Timur 33 ekor babi, kabupaten Sikka 41 ekor, kabupaten Ende 43 ekor dan Sumba Barat Daya 20 ekor.

Baca Juga  Jemaah Umrah yang Sakit Dipulangkan ke Indonesia

Dia menambahkan bahwa Dinas Peternakan Nusa Tenggara Timur menyiapkan 39.200 liter disinfektan untuk kemudian dibagikan kepada pemerintah daerah yang membutuhkan untuk mencegah menyebarnya virus African Swine Fever (ASF) atau Flu Babi Afrika tersebut.

Menurut dia, saat ini dari 22 kabupaten/kota di NTT potensi penyebaran virus ASF masih sangat tinggi. Hal ini karena sisa-sisa virus itu masih ada di sejumlah daerah itu.

Sehubungan dengan itu, Dinas Peternakan NTT  sudah mengimbau kepada Dinas Peternakan kabupaten Kota untuk meningkatkan pengawasan di wilayah kerja masing-masing.

Editor: Dimas Adi Putra

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life