Home » 26 Maret, Hari Epilepsi Sedunia atau Purple Day, Kenapa Ungu?

26 Maret, Hari Epilepsi Sedunia atau Purple Day, Kenapa Ungu?

by Junita Ariani
2 minutes read
hari epilepsi

ESENSI.TV - JAKARTA

Purple Day for Epilepsy Awareness Day atau Hari Epilepsi Sedunia diperingati setiap tanggal 26 Maret tiap tahunnya. Diperingati sebagai suatu gerakan internasional yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit epilepsi di seluruh dunia.

Peingatan Hari Epilepsi ini dimaknai dengan memakai atribut berwarna ungu? Lho kok ungu? Karena warna ungu merupakan refleksi dari bunga lavender yang menjadi lambang internasional untuk epilepsi.

Selain itu, lavender juga berarti kesendirian yang mewakili para penderita epilepsi yang merasa terisolasi gara-gara epilepsi.

Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (26/3/2023), epilepsi adalah penyakit saraf yang menimbulkan serangan atau kambuhan yang mendadak dan berulang.

Deteksi dini epilepsi sangat perlu dilakukan, khususnya pada anak-anak. Orang tua perlu memerhatikan segala kelainan yang mungkin terjadi selama tumbuh kembang anak.

Epilepsi merupakan penyakit kronis yang cukup banyak terjadi di masyarakat. Ini adalah kondisi neurologis yang ditandai oleh aktivitas listrik yang abnormal dalam otak. Di mana penyakit ini sering kali menyebabkan serangan kejang pada penderitanya.

Serangan kejang pada penderita epilepsi dapat terjadi kapan saja. Saat terjadi, sel abnormal dalam otak memancarkan sinyal listrik secara tidak terkendali. Yang dapat mempengaruhi berbagai fungsi tubuh seperti gerakan, sensasi, kesadaran, atau perilaku.

Diskriminasi terhadap orang yang mengidap epilepsi masih terjadi di masyarakat. Beberapa orang yang mengidap epilepsi mengalami stigma atau diskriminasi karena kejang yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga.

Inilah yang menjadi dasar dibentuknya peringatan khusus Hari Kesadaran Epilepsi setiap 26 Maret.

Baca Juga  Roti Buaya, Makanan Simbol Adat Betawi

Dengan peringatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar tentang kondisi penyakit yang menyerang otak serta dapat menghilangkan rasa takut dari berbagai stigma yang sering diberikan pada penderita.

Sejarah Hari Epilepsi

Tanggal 26 Maret diperingati sebagai Hari Kesadaran Epilepsi. Peristiwa itu bermula dari Cassidy Megan dari Nova Scotia, warga negara Kanada yang mendirikan peringatan ini pertama kali pada 26 Maret 2008.

Megan yang juga seorang penedeita epilepsi menyadari pentingnya setiap orang memahami gangguan neurologis yang umum ini.

Ia kemudian tergerak untuk memberikan edukasi masyarakat untuk terlibat dan mendukung langsung para penderita epilepsi. Edukasi ini juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan rasa takut akan stigma yang dilekatkan pada penderita epilepsi. Yaitu gejala kejang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

Ini bisa menjadi kondisi yang menakutkan bagi orang yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi, yang menyebabkan banyak asumsi yang tidak perlu.

Gangguan neurologis ini merupakan paling umum keempat setelah migrain, stroke, dan Alzheimer. Perkiraan menunjukkan bahwa satu dari 26 orang Amerika akan mengembangkan epilepsi di beberapa titik dalam hidup mereka.

Pada tahun 2009, Yayasan Anita Kaufmann bermitra dengan Asosiasi Epilepsi Nova Scotia untuk meluncurkan Hari Ungu. Membawa lebih banyak perhatian kolektif dan kampanye terstruktur untuk tujuan hari itu di AS dan internasional.

Itulah tadi sejarah singkat peringatan Hari Epilepsi Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 26 Maret. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life