Home » 3 Tahap Peningkatan Kapabilitas UMKM

3 Tahap Peningkatan Kapabilitas UMKM

by Agita Maheswari
2 minutes read
3 Tahap Peningkatan Kapabilitas UMKM

ESENSI.TV - JAKARTA

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyebutkan, peningkatan kapabilitas pemberdayaan UMKM tak hanya sekadar akses pasar secara digital.

Menurutnya, setidaknya ada tiga tahap yang harus diperhatikan, yakni pertama adalah literasi dasar yang di dalamnya mencakup inklusi keuangan dan manajemen keuangan dasar.

“Mengajarkan orang untuk menyisihkan uang menabung saja itu masih berat sekarang. Bahkan di kelompok-kelompok tertentu, ultra mikro misalkan, menabung itu adalah sebuah prestasi. Jadi harus kasih hadiah, gitu kira-kira didorong,” terangnya.

Kedua adalah mendesain literasi bisnis. Dalam hal ini melalui peningkatan kapasitas manajerial, membangun legalitas atau kepatuhan, mengembangkan budaya inovasi, membentuk pemahaman industri dan pasar, hingga membentuk kepemimpinan dan pola pikir jangka panjang untuk meningkatkan skala usaha.

Ketiga adalah literasi digital kepada UMKM dengan tujuan go digital, go modern, dan go global. Kemudian dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan perlu juga kapabilitas pembiayaan. BRI dalam hal ini menjadikan pembiayaan bagian dari pemberdayaan.

“Oleh karena itu kita mencoba membangun sebuah desain pembiayaan dari mulai yang paling rentan dengan bantuan uang. Kebetulan kami (BRI) sering menyalurkan program-program pemerintah, seperti penyaluran bantuan cash sampai dengan yang komersial kita bangun,” lanjut dia.

Berikutnya adalah kebutuhan channel yang makin beragam yang diakomodasi oleh BRI ke dalam berbagai kategori usaha seperti Rumah BUMN, Inkubasi Universitas, desa brilian, linkumkm, juga PNM mekaar. Diiringi dengan kapabilitas IT yang mengintegrasikan seluruh layanan dan kapabilitas kolaborasi.

Baca Juga  Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2023 Capai 112,6% Dari Target

Satu hal paling krusial dalam peningkatan kapabilitas pemberdayaan itu adalah inklusi keuangan yang berkualitas demi mencapai kemakmuran.

Terhitung sampai awal 2023 ini, BRI telah berkontribusi sebanyak 65,4% (107,5 juta nasabah) dari 85,10% inklusi keuangan Indonesia berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun target pemerintah untuk 2024 mendatang, inklusi keuangan Indonesia mencapai 90%, dan BRI menargetkan berkontribusi hingga 70% di antaranya. Dari sini, BRI memandang target prestasi pada 2025 untuk menjadi Champion of Financial Inclusion.

“Inklusi adalah kemakmuran maka kami diberikan penugasan (oleh pemerintah) untuk mengakselerasi inklusi keuangan. Maka visi kami sangat jelas kami sampai kapanpun akan ke UMKM dengan porsi terbesar UMKM, khususnya di mikro dan ultra mikro,” ujarnya menegaskan.

Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga mencapai 62,55%, sedangkan terhadap total penyerapan tenaga kerja Indonesia mencapai 97,22%.

Artinya, kondisi UMKM di tengah tantangan zaman secara tidak langsung berdampak terhadap perekonomian nasional.

#Beritaviral

#Beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Agitamaheswari@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life