Categories: Internasional

300 Perwira Polisi Filipina Didesak Mundur Karena Terlibat Perdagangan Narkoba

Pemerintah Filipina melalui Menteri Dalam Negeri Filipina Benjamin Abalos Jr mendesak sekitar 300 pejabat kepolisian di negara itu untuk mengundurkan diri karena tersangkut kasus narkoba.

Dia mengatakan keputusan ini dibuat untuk membersihkan lembaga Kepolisian Filipina dari kasua narkoba yang melibatkan perwira dan pejabat Polisi, bahkan ada berpangkat Kolonel dan Jenderal

Dalam keterangan persnya yang disiarkan secara langsung sejumlah TV Manilla, hari ini, Rabu (4/1/2023), Abalos mengatakan Pemerintahan Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr. akan membersihkan kepolisian dari jaringan bisnis narkoba.

“Ini adalah cara membersihkan Kepolisian dari jaringan narkoba. Mari kita mulai dari awal lagi. Kita membutuhkan  kepercayaan masyarakat,” jelasnya, seperti dilansir Antara.

Permintaan kepada perwira Polisi untuk mengundurkan diri merupakan kelanjutan dari upaya Pemerintah Filipina untuk memberantas narkoba dari jajaran aparat keamanan karena karus jual beli narkoba di Kantor Polisi meningkat. Tahun lalu, sudah diadili lebih dari 10 perwira Polisi karena diduga terlibat narkoba.

Dia mengatakan sejumlah pejabat yang terlibat perdagangan narkoba bahkan sedang menduduki posisi strategis dan penting. Ada sektiar 300 Polisi berpangkat Kolonel hingga Jenderal yang memiliki 270.000 anggota.

Dalam enam bulan terakhir, pihak berwewenang telah menyita metamfetamin senilai total 10 miliar peso (sekitar Rp2,8 triliun), termasuk rekor penyitaan 990 kg obat terlarang yang nilainya ditaksir mencapai 6,7 miliar peso (sekitar Rp1,9 triliun) pada Oktober 2022.

Sementara itu, Kolonel Polisi Redrico Maranan, Kepala Divisi Informasi Publik, mengatakan pihaknya akan mengeikuti keputusan Pimpinan politik dan mengatakan yakin keputusan ini adalah yang terbaik untuk organisasi Kepolisian.

Aksi bersih-bersih aparat kepolisian dari jaringan narkoba merupakan bagian dari Perang Terhadap Narkoba yang  dicanangkan Rodrigo Duterte sejak menjabat sebagai Presiden Filipina pada 30 Juni 2016.

Namun, Duterte mendapatkan kecaman dari Pemerintah dan lembaga internasional karena dinilai pembunuhan di luar pengadilan adalah kejahatan kemanusiaan.*

 

 

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

12 mins ago

Gunung Ibu Meletus Lagi, Warga Tujuh Desa Dievakuasi

GUNUNG Ibu di Halmahera Maluku Utara meletus lagi hingga dua kali meletus pada Sabtu (18/5),…

36 mins ago

Sri Mulyani Sebut Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju jika Pertumbuhan Ekonomi 6-8 Persen

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, untuk merealisasikan Indonesia sebagai negara maju, ekonomi RI harus…

1 hour ago

Di WWF 2024, Jokowi Minta Prabowo Meneruskan Komitmen RI terhadap Pengelolaan Air Dunia

PRESIDEN Jokowi membuka acara The 10 th World Water Forum 2024 yang digelar di Bali…

1 hour ago

Bertemu di WWF ke-10 Bali, Puan Rahasiakan Hasil Pertemuannya dengan Jokowi

PRESIDEN Joko Widodo menyambut Ketua DPR RI Puan Maharani saat welcoming dinner World Water Forum…

2 hours ago

Sebelas Pemuda yang Pantang Dipandang Setengah Mata

H. M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja  adalah seorang budayawan yang juga…

2 hours ago