Home » Siswa SMK Cimahi Buat Kandang Ayam Canggih Berteknologi IoT

Siswa SMK Cimahi Buat Kandang Ayam Canggih Berteknologi IoT

by Agita Maheswari
2 minutes read
kandang canggih

ESENSI.TV - JAKARTA

Terinspirasi dari peternak ayam yang masih beroperasi secara tradisional, tim Altissimo, siswa dari SMK Negeri 1 Cimahi, Jawa Barat, merancang solusi kandang canggih berteknologi Internet of Things (IoT).

Para siswa SMK yang tergabung di Tim Altissimo terdiri dari Mega Arzula Akbar (Software developer), Fajar Nugraha (IoT Engineer), Niswa Fadila (Data Analyst), dan Sekar Sari Ramadhanti (UI Designer), adalah pemenang kedua dari dari Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 3 2021/2022 dengan project mereka yang disebut Farm Operating System (FARMOPS).

Naswa Fadila, Tim Altissiomo mengatakan, dari data dan wawancara yang kami lakukan dengan peternak, mereka mendapati bahwa permasalahan yang sering mereka hadapi adalah keterlambatan memberikan pakan dan minum secara manual, tingkat mortalitas ternak ayam yang tinggi, suhu kandang yang tidak selalu stabil atau normal.

“Mobilitas peternak ayam yang terhambat, dan tidak adanya sumber listrik cadangan pada kandang ayam. Oleh sebab itu, tujuan FARMOPS ini adalah untuk memaksimalkan mobilitas para peternak tanpa melalaikan pekerjaan utama mereka.” ujarnya.

Tiga Sistem FARMOPS

FARMOPS terdiri dari tiga sistem utama. Pertama, Sistem monitoring dan controlling kondisi lingkungan kandang yang dilengkapi dengan sensor pendeteksi suhu dan kelembapan DHT-11. Suhu dapat dikontrol sesuai input yang dimasukkan melalui website FARMOPS;

Baca Juga  AI: Sahabat Pintar yang Bikin Hidup Makin Seru

Kedua, Sistem pemberian pakan dan minum otomatis, yang bekerja sesuai jadwal yang di-input ke dalam website. Tersedia sensor ultrasonik untuk mengukur ketersediaan pakan dan air. Jika pakan habis, sistem akan otomatis mengirim pesan kepada supplier.

Dan ketiga, sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk memastikan FARMOPS bisa terus beroperasi meskipun listrik dari PLN tiba-tiba padam. Saat sensor arus tidak menemukan aliran listrik pada sumber utama, maka secara otomatis sumber listrik berpindah ke baterai disertai pengiriman notifikasi kepada peternak bahwa terjadi pemadaman listrik.

Pada proses kreasinya, tantangan bermunculan. “Dalam penyusunan project ini, terjadi beberapa kendala, pertama coding error, dan yang kedua nilai sensor yang tidak terdeteksi. Namun hal-hal tersebut sudah bisa kami atasi. Melalui SIC bootcamp yang kami ikuti di mana kami seringkali bertanya ketika kelas berlangsung. Dan juga dari materi yang kami dapatkan, serta mentoring,”

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life