Home » 6.000 Umat Buddha Ikuti Asalha Mahapuja di Taman Lumbini Candi Borobudur

6.000 Umat Buddha Ikuti Asalha Mahapuja di Taman Lumbini Candi Borobudur

by Junita Ariani
1 minutes read
Sekitar 6.000 umat Buddha dari seluruh daerah di Indonesia dan manca negara ikuti gelaran Asalha Mahapuja di Taman Lumbini Candi Borobudur.

Sekitar 6.000 umat Buddha dari seluruh daerah di Indonesia dan manca negara ikuti gelaran Asalha Mahapuja di Taman Lumbini Candi Borobudur. Mereka memperingati Hari Raya Suci Asadha 2567 Tahun Buddha,

Hari Raya Suci Asadha merupakan peringatan atas sebuah peristiwa suci yang terjadi di masa kehidupan Buddha Gautama. Di mana beliau menyampaikan ajaran Dhamma Buddha untuk pertama kalinya.

Penjelasan itu disampaikan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama (Kemenag) Supriyadi, melalui siaran pers, Senin (24/7/2023).

“Buddha Gautama mengajarkan kepada umat manusia agar umat Buddha dapat meraih kebahagiaan sejati. Umat Buddha diajarkan untuk menyadari dan mengakui bahwa fenomena kehidupan tentang adanya penderitaan,” sebutnya di Borobudur.

Menurutnya, dalam ajaran Buddha, kesadaran itulah jalan yang membebaskan manusia dari penderitaan, yaitu mengakhiri cara hidup yang ekstrim dalam pemuasan nafsu.

“Kata kunci yang diajarkan adalah memutus sebab penderitaan,” tambahnya.

Peringatan Asadha mengingatkan umat Buddha untuk memperkuat dan memperdalam ketakwaan umat kepada Buddha Dharma. Memberikan penekanan akan pentingnya pengetahuan dan pembelajaran dalam kehidupan sebagai umat Buddha.

Baca Juga  Hore! Berhiaskan Chatra, Candi Borobudur akan Semakin Menarik Wisatawan

Bhante Sri Pannavaro Mahathera dalam ceramah Dhamma-nya mengingatkan untuk melenyapkan penderitaan dengan melakukan sila, samadhi dan panna.

“Berdanalah dengan kesadaran, berdanalah dengan Sati Sampajanna. Karena dengan berdana bisa praktek Sila, Samadhi dan Panna. Sila, Samadhi dan Panna itulah praktek jalan Arya berunsur delapan. Jalan untuk menyelesaikan penderitaan,” tutur Bhante Pannavaro.

Sebelumnya pada siang hari, para peserta juga telah melakukan prosesi Puja atau jalan kaki dari Candi Mendut ke Candi Borobudur. Mereka berjalan sambil melantunkan Parita Suci.

Dalam prosesi tersebut, peserta mengantarkan Relik Guru Agung Buddha Gautama dari Candi Mendut sampai ke Candi Borobudur. Menggunakan Kereta Kencana Mahadhatu.

Kereta kencana ini didesain langsung oleh Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera atau yang biasa dikenal Bhante Pannavaro. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life