9 Negara Pemilik Nuklir, Nomor Satu Terpanas Saat Ini!

Memanasnya Rusia – Ukraina yang menjadi penyebabnya ekonomi melonjak tinggi. Sementara itu, dikutip AFP, Turki memperingatkan Moskow untuk menghindari eskalasi. Penembakan Kapal Sukru Okan membuat Istana Presiden Recep Tayyip Erdogan bereaksi.

Ketegangan di Laut Hitam telah mengalami peningkatan yang signifikan setelah penarikan sepihak Rusia dari Inisiatif Biji-bijian PBB (Black Sea Grain Initiatives) pada bulan Juli.

Selain itu, Rusia mengeluarkan peringatan bahwa kapal dalam perjalanan ke pelabuhan Ukraina mungkin diperlakukan sebagai target militer potensial.

Sebagai tanggapan, Ukraina menunjukkan kesiapannya untuk menargetkan ekspor energi Rusia dengan melakukan serangan drone maritim terhadap sebuah kapal tanker.

Selain itu, Ukraina menetapkan perairan di sekitar pelabuhan Laut Hitam Rusia sebagai “area risiko perang” mulai 23 Agustus. Hal ini menjadi ancaman bagi dunia, karena adanya faktor tersebut.

Bahaya Nuklir dan Negara Pemilik Nuklir

Senjata nuklir merupakan salah satu senjata yang paling mematikan di dunia. Hal ini menyebabkan terdapat pengurangan senjata nuklir global secara signifikan sejak Perang Dingin.

Secara global, keseluruhan nuklir telah menurun, tetapi laju pengurangannya melambat dibandingkan 30 tahun terakhir. Pengurangan ini juga terjadi karena Amerika Serikat dan Rusia masih membongkar hulu ledak yang sebelumnya telah pensiun.

Hal ini juga dijelaskan oleh Ricardo Saludo dalam seminar Asian Geopolitics a Crossroad,  Kamis (14/09/2023), di Gedung Auditorium EDISI 2020 Universitas Indonesia.

Salah satu bahaya nuklir menurut Ricardo, adalah rusaknya lingkungan dan minimnya efek lingkungan yang akan kembali ke sedia kala.

9 Negara yang Punya Senjata Nuklir

Setiap negara pada umumnya tidak memberikan informasi jumlah presisi senjata nuklir yang dimiliki. Hal ini berhubungan dengan tingkat kerahasiaan informasi masing-masing negara. Inilah 9 negara yang memiliki hulu ledak nuklir di dunia, dikutip dari laman Federation of American Scientists.

– Rusia
– Amerika Serikat
– Perancis
– China
– Inggris Raya
– Israel
– Pakistan
– India, dan
– Korea Utara.

Editor : Firda / Farah / Raja H. Napitupulu