Internasional

9 Orang Tewas dan 75 Terluka Akibat Serangan di Lokasi Pengungsian Gaza Selatan Rabu

Sembilan orang tewas dan 75 luka-luka pada hari Rabu (24/1/2024) dalam serangan langsung terhadap pusat pelatihan yang menjadi tempat perlindungan di Gaza selatan.

Tempat pengungsian itu dikelola oleh The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) atau Agensi Pekerjaan dan Pemulihan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur.

Tom White, Direktur Urusan UNRWA di Jalur Gaza, dalam postingan di platform media sosial X, mengatakan Tim dari badan tersebut dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berusaha mencapai Pusat Pelatihan Khan Younis.

Sementara itu, Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal UNRWA, yang juga ikut serta dalam pidatonya untuk menyesali hari mengerikan lainnya di Gaza mengatakan sekitar 30.000 orang berlindung di lokasi tersebut dan jumlah korban tewas mungkin lebih tinggi.

“Kompleks itu ditandai dengan jelas sebagai ‘fasilitas PBB’ dan koordinatnya dibagikan kepada pihak berwenang Israel, seperti yang kami lakukan pada semua fasilitas kami,” katanya, dalam keterangan resmi PBB, Kamis (25/1/2024).

“Sekali lagi secara terang-terangan mengabaikan aturan dasar perang,” sambungnya.

Terkejut dan Pasrah

Jamie McGoldrick, Koordinator Kemanusiaan untuk Wilayah Pendudukan Palestina mengatakan, insiden tersebut merupakan indikasi pertempuran sengit baru-baru ini di sekitar Khan Younis.

McGoldrick memberi kabar terbaru kepada wartawan mengenai kunjungannya ke Gaza pada hari Selasa (23/1/2024).

Dia mengatakan bahwa lembaga kemanusiaan sedang berjuang untuk menyediakan layanan dasar bagi para pengungsi seperti makanan, dukungan medis, tempat tinggal, air dan sanitasi.

“Sebagai akibat dari hal ini, masyarakat sendiri benar-benar berjuang untuk melewati hal ini, dan guncangan yang terjadi kini mulai berkurang, dan masyarakat mulai melihat. Kepasrahan bahwa inilah yang harus kita hadapi dalam jangka panjang. waktu yang signifikan,” terangnya.

Saat berada di Gaza, McGoldrick mengunjungi kota Rafah di selatan, yang terletak di perbatasan dengan Mesir, dan merupakan titik perlintasan bantuan ke daerah kantong tersebut.

Rafah biasanya memiliki populasi sekitar 280.000 jiwa, yang kini telah membengkak menjadi sekitar 1,2 hingga 1,4 juta jiwa karena orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran di tempat lain berkumpul di kota tersebut, mendirikan tempat perlindungan sementara dan tenda di jalanan.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Dies Natalis ke-60, UNY Gelar Pasar Kangen Libatkan 200 Tenant Jajanan Nostalgia

UNIVERSITAS Negeri Yogyakarta (UNY) merayakan Dies Natalis ke-60. Untuk menyemarakkannya menggelar rangkaian kegiatan, salah satunya…

1 hour ago

Mendag Optimistis Perdagangan Indonesia dan Selandia Baru Tembus USD 2,45 Miliar

MENTERI Perdagangan RI, Zulkifli Hasan optimistis perdagangan Indonesia akan terus meningkat, termasuk dengan Selandia Baru.…

2 hours ago

Potensi Hujan Lebat Landa Tujuh Provinsi pada 17-23 Mei, BMKG Ungkap Penyebabnya

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang berlaku pada periode 17 -…

3 hours ago

Sebenarnya Kenapa Orang Suka Menunda?

Menunda-nunda pekerjaan atau procrastination adalah masalah umum yang dapat menghambat produktivitas dan menyebabkan stres. Ada…

3 hours ago

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

14 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

15 hours ago