Home » Adopsi Teknologi dan Digitalisasi Bidang Kesehatan

Adopsi Teknologi dan Digitalisasi Bidang Kesehatan

by Administrator Esensi
3 minutes read
ilustrasi

ESENSI.TV - JAKARTA

Dampak dari pandemi COVID-19 digabungkan dengan penurunan keuangan serta percepatan adopsi teknologi dan digitalisasi bidang kesehatan merubah pandangan semua orang, pasien, maupun praktisi.

Dikutip dari forbes.com pada Senin (30/1), berikut beberapa tren penting dalam dunia kesehatan untuk tahun 2023.

1. Artificial Intelligence dalam Perawatan Kesehatan

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) selaras dengan visi komputer, pemrosesan bahasa, algoritme pengenalan pola sudah tersedia dalam ekosistem perawatan kesehatan serta akan terus diadopsi. Hal ini sejalan dengan bukti kegunaannya sepanjang tahun 2023. AI digunakan dalam prediksi hasil uji klinis dan potensi efek samping obat baru, analisis citra medis yang melibatkan pengenalan tanda-tanda dini penyakit melalui rontgen atau MRI. AI juga memiliki aplikasi dalam proses klaim asuransi, hingga analisis penyimpanan catatan medis. Peringatan dini atau diagnosis berbagai kondisi juga dapat diketahui melalui perangkat pasien yang tersambung dengan rumah sakit virtual.

AI disebut akan terus menjadi tren utama dalam perawatan kesehatan.

2. Rumah Sakit Virtual, Komunikasi Perawatan Kesehatan, Telehealth

Layanan kesehatan jarak jauh meningkat signifikan selama pandemi. Lebih aman untuk melakukan janji temu tatap muka saat ini. Banyak pasien menyadari perawatan jarak jauh (dalam kondisi tertentu) lebih efisien dan hemat biaya.

Layanan kesehatan jarak jauh menyediakan beberapa pilihan. Ada perawatan berbasis rumah yang terbukti berhasil memberikan efek positif pada pasien melalui kedekatan dengan keluarga dan kerabat. Selain itu, ada pula telemedis, yang memungkinkan panggilan video antara dokter dan pasien. Bahkan ada operasi jarak jauh yang dilakukan oleh teknologi robot serta bangsal rumah sakit virtual.

Saat ini di Indonesia layanan teleheath dapat dikenal dengan nama Halodoc, KlikDokter, dan lainnya. Aplikasi ini memungkinkan pasien mendapat resep obat serta menebusnya dalam waktu yang singkat. Bahkan obat-obat tersebut diantar ke rumah pasien.

Tren layanan kesehatan jarak jauh akan berkembang di tahun 2023, mengingat biaya pengiriman layanan kesehatan yang meningkat. Praktisi medis berkelanjutan yang kurang di banyak negara juga jadi faktor pendukung.

3. Perawatan Kesehatan Ritel

Adopsi teknologi dan digitalisasi bidang kesehatan berikutnya adalah perawatan kesehatan ritel. Para peneliti di Forrester berpendapat bahwa jumlah bisnis perawatan kesehatan yang dilakukan melalui gerai ritel akan berlipat ganda selama 2023. Pengecer seperti Walmart, Amazon, dan CVS menawarkan layanan kesehatan seperti tes darah, vaksinasi, dan pemeriksaan kesehatan. Penyedia layanan kesehatan ritel umumnya lebih mudah diakses dan memungkinkan dilakukan tanpa aplikasi.

Baca Juga  Intip Kecanggihan Kapal Cepat Rudal Buatan PT PAL

Tren ini akan menonjol karena kondisi ekonomi global menyebabkan anggaran di fasilitas perawatan primer garis depan diperas.

4. Perangkat Medis yang Bisa Dikenakan

Individu akan lebih banyak mengenakan perangkat kesehatan untuk memantau kesehatan dan aktivitas olahraga mereka sendiri. Dokter pun menggunakannya untuk memantau pasien dari jarak jauh. Istilah “Internet of Medical Things” telah berkembang pesat. Berawal dari perangkat sederhana yang bisa melacak tanda-tanda vital seperti detak jantung dan kadar oksigen. Saat ini, jam tangan pintar mampu memindai seperti EKG, perangkat tekstil canggih yang dapat mendeteksi tekanan darah dan memprediksinya. Hingga sarung tangan yang dapat mengurangi tremor.

Di Indonesia sendiri saat ini smart watch dengan fitur kesehatan banyak digunakan secara casual. Merek perangkat elektronik seperti Apple, Xiaomi, Samsung juga menjadikan jam tangan pintar sebagai produk unggulannya. Variasi smart watch yang tersedia menambah kesan trendy sehingga tidak terlalu menonjol sebagai perangkat medis. Smart watch bahkan digunakan juga oleh anak-anak muda sebagai aksesoris sehari-hari.

Tahun 2023, akan terlihat perangkat medis dilengkapi prosesor dan mampu menggunakan analitik dalam perangkat, daripada mengirim data secara bolak-balik antara perangkat dan cloud penyimpanan. Manfaatnya, data pribadi pasien lebih tidak berisiko untuk tersebar dan peringatan kondisi yang berpotensi mengancam nyawa dapat lebih cepat diketahui.

5. Perawatan Kesehatan yang Dipersonalisasi

Pasien akan punya lebih banyak kesempatan untuk menerima layanan kesehatan yang dipersonalisasi khusus. Hal ini termasuk konsep pengobatan presisi, yaitu obat-obatan dirancang untuk sekelompok pasien, berdasarkan usia, genetika, atau faktor risiko. Perawatan kesehatan yang dipersonalisasi memungkinkan pasien membuat pilihan terkait perawatannya.

Layaknya industri dan ekonomi, setiap bentuk personalisasi kemungkinan akan menjadi tren utama pada tahun 2023.

 

Editor: Addinda Zen

addindazen@esensi.tv

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life