Home » Airlangga: Sampai 2025 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Diangka 5%

Airlangga: Sampai 2025 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diprediksi Diangka 5%

by Junita Ariani
2 minutes read
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai tahun 2025 di angka 5 persen.

ESENSI.TV - JAKARTA

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan berbagai lembaga keuangan seperti IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai tahun 2025 di angka 5 persen.

Kemudian World Bank antara 4,9-5 persen, dan OECD di angka 5,2 persen. Prediksi ini Jauh di atas rata-rata proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Dan, di atas pertumbuhan ekonomi emerging market seperti Tiongkok,” terang Airlangga.

“Karena itu, kebijakan berkelanjutan yang diambil menjadi kunci pertumbuhan perekonomian ke depan. Walaupun disadari ada risiko-risiko ke depan,” kata Airlangga dalam keterangannya dikutip, Selasa (6/2/2024) di Jakarta.

Secara spasial, kata Menko Airlangga, seluruh wilayah di Indonesia juga terus mengalami penguatan dengan dominasi kontribusi terbesar. Kepada produk domestik bruto (PDB) nasional berasal dari Pulau Jawa yakni mencapai 57,05 persen.

Pertumbuhan ekonomi yang signifikan juga dicapai oleh Maluku Utara 20,49 persen dan Sulawesi Tengah 11,91 persen. Yang ditopang oleh kinerja industri pengolahan logam dasar sebagai implikasi dari kebijakan hilirisasi.

“Dengan berbagai capaian kondisi perekonomian nasional tersebut, Indonesia mampu menjadi salah satu negara yang tumbuh kuat. Dan, persisten berada di level yang tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara lain,” jelasnya.

Dikatakan Airlangga, pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2023 mampu melampaui beberapa negara mitra. Seperti Malaysia (3,77 persen) dan Republik Korea (1,36 persen).

Serta lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi negara G20 seperti Amerika Serikat (2,5 persen), Perancis (0,9 persen) maupun Jerman yang mengalami kontraksi (minus 0,3 persen).

Ke depan, lanjut Airlangga, prospek perekonomian nasional juga dinilai masih akan memiliki capaian optimal. Dengan ditunjukkan oleh angka purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Indonesia yang terus berada di level ekspansif pada Januari 2024 sebesar 52,9.

Hal tersebut memberikan optimisme bahwa geliat ekonomi nasional semakin membaik. Dan, menjadi modal bagi pencapaian target ekonomi mendatang seiring dengan proyeksi perbaikan ekonomi global.

Baca Juga  Airlangga Hartarto Dorong Generasi Muda Bangun Jiwa Wirausaha

Triwulan IV-2023 Pertumbuhan Tercatat 5,04 Persen

Airangga juga mengatakan, pada triwulan IV-2023 pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,04 persen (year-on-year/yoy). Atau lebih tinggi dari triwulan III-2023 yang tumbuh sebesar 4,94 persen. Lebih tinggi dari consensus forecast.

“Di mana waktu itu diperkirakan pertumbuhan ekonomi kita tahun 2023 adalah 5,03 persen,” ujar Airlangga.

Capaian positif pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan IV-2023 tersebut ditopang dengan penguatan kinerja sejumlah komponen pada sektor lapangan usaha.

Tercatat, sektor konstruksi mampu tumbuh sebesar 7,68 persen (yoy). Bahkan menjadi kontributor pertumbuhan terbesar kedua setelah industri pengolahan yang memiliki capaian sebesar 4,07 persen (yoy).

Menurut Airlangga, pertumbuhan impresif secara full year tahun 2023 juga ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 4,82 persen (yoy). Serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang mencapai 4,40 persen (yoy).

Lebih lanjut dari sisi lapangan usaha, sektor yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni transportasi dan pergudangan sebesar 13,96 persen (yoy).

Sedangkan pada sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dialami oleh konsumsi lembaga non-profit rumah tangga (LNPRT) sebesar 9,83 persen (yoy).

Terjaganya pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan PMTB, serta meningkatnya pertumbuhan sektor konstruksi tersebut merupakan implikasi.

Dari upaya yang telah dijalankan pemerintah dalam menstimulasi perekonomian nasional pada triwulan IV-2023 lalu. Seperti stimulus sektor perumahan melalui kebijakan pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP).

Pemberian subsidi biaya administrasi bagi perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), penebalan bantuan sosial (bansos) untuk mitigasi El Nino.

Dan, menjaga daya beli, serta akselerasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life