Prakira

Aktivitas Magmatik Gunung Anak Krakatau Masih Sangat Tinggi

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM terus memantau dan memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Pengamatan visual secara umum, selama periode 22- 29 November 2023 gunungapi terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Terjadi letusan dengan tinggi kolom 200-1500 meter dari atas puncak Gunungapi Anak Krakatau, kolom abu letusan berwarna kelabu hingga hitam.

Pengamatan visual melalui Satelit Sentinel-5 Tropomi tanggal 28 November 2023 memperlihatkan emisi gas SO2 1280 ton/hari. Dan, memperlihatkan adanya anomali termal sebagai indikasi titik api/sinar api pada kawah Gunungapi Anak Krakatau.

Sementara untuk Pengamatan Instrumental untuk periode yang sama terekam 102 kali gempa Letusan/Erupsi, 105 kali gempa Harmonik.

Kemudian, 27 kali gempa Low Frequency, 69 kali gempa Hybrid/Fase Banyak, 35 kali gempa Vulkanik Dangkal (VB), 12 kali gempa Vulkanik Dalam (VA). Dan, gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1 – 75 mm (dominan 40 mm).

“Energi aktivitas vulkanik semakin tinggi,” kata Kepala PVMBG Hendera Gunawan di Bandung, Kamis (30/11/2023).

Begitu juga pemantauan deformasi dengan menggunakan metode Tiltmeter yang dipasang di Pulau Anak Krakatau, Stasiun Tanjung dan Lava93.

Secara umum kata Hendra, menunjukkan nilai Tilt cenderung naik perlahan terutama di komponen Y (Radial).

Aktivitas Magmatik Masih Sangat Tinggi

Hendara mengatakan, peningkatan peningkatan aktivitas vulkanik juga ditunjukkan dalam catatan kegempaan yang memperlihatkan peningkatan sangat signifikan.

Ini disertai dengan letusan sejak 26 November 2023. Gempa letusan atau erupsi Gunungapi Anak Krakatau kembali terjadi sejak 26 November 2023.

Letusan disertai dengan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal. Hal ini mengindikasikan proses letusan masih akan terus berlangsung dengan suplai magma dari dapur magma.

“Dapat disimpulkan berdasarkan data pemantauan, khususnya instrumental, aktivitas magmatik G. Anak Krakatau masih sangat tinggi. Erupsi diperkirakan masih akan terus berlangsung,” jelas Hendra.

Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau masih berada pada Level III (Siaga), masyarakat diimbau tidak mendekat dalam radius 5 km dari kawah aktif.

“Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami. Serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat,” tutup Hendra. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Junita Ariani

Share
Published by
Junita Ariani

Recent Posts

Waww… Perputaran Uang Saat Idul Adha Capai Rp10 T

Pengamat Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) Pattrick Wauran menilai, perputaran uang saat pelaksanaan Idul Adha…

53 mins ago

Juni 2025, Kemenkes Ubah Aturan Teknis KRIS BPJS

Menjelang Juni 2025, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan mengubah aturan teknis Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) BPJS…

2 hours ago

Esensi Naik Haji Yang Gen Z Harus Tahu

Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1445 H/2024 M telah diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag). Pemberangkatan perdana…

4 hours ago

– “GALODO” Lahar Hujan Marapi-

Aku pandang sejauh mata memandang, melihat awan menutup bukit di ufuk Barat, menyibak tirai jendela…

4 hours ago

Paradigma Ketakterhinggaan: Relevansi dan Kontribusi Simbol Takhingga pada Dunia Sastra

  Istilah "Paradigma Tak Terbatas" atau (Paradigm of Infinity) tidak umum digunakan.  Kemungkinan besar ini…

5 hours ago

Ini Pesan KGPAA Paku Alam X kepada Calon Jemaah Haji Yogyakarta

WAKIL Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X mengingatkan para calon jemaah haji tentang pentingnya menjaga…

15 hours ago