Beberapa gunungapi aktif di Indonesia menunjukkan peningkatan aktivitas dalam beberapa hari terakhir yang dipantau terus-menerus 24 jam.
Pemantauan dilakukan melalui Pos Pengamatan Gunungapi pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM.
“Hingga saat ini 68 gunungapi dipantau secara terus-menerus melalui 75 pos pengamatan di seluruh Indonesia. Aktivitas ini dipantau terus menerus selama 24 jam,” ujar Kepala PVMBG Hendra Gunawan, di Bandung Selasa (5/12/2023).
Ia mengungkapkan erupsi dapat berdampak luas bagi penduduk di sekitarnya. Sekitar 4,5 juta jiwa bermukim dan beraktivitas di sekitar gunung aktif, sehingga risiko bencana erupsi sangat besar.
“Kami secara rutin menyampaikan informasi dan berkoordinasi dengan adanya aktivitas tersebut kepada para pemangku kepentingan terkait,” terang Hendra.
Berdasarkan pemantauan dan monitoring yang dilakukan, hingga akhir November 2023 tercatat pada Tingkat Aktivitas Level III (SIAGA) sebanyak 3 gunungapi. Yaitu, Gunung Anak Krakatau, Merapi, dan Semeru.
Sedangkan tingkat aktivitas Level II (WASPADA) sebanyak 18 gunungapi. Sementara pada Tingkat Aktivitas Level I (NORMAL) sebanyak 47 yang kondisinya belum menunjukkan adanya peningkatan aktivitas.
Menurut Hendra, banyaknya aktivitas gunungapi di Indonesia dipengaruhi letak Indonesia pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif. Yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.
Ketiga lempeng tersebut bergerak saling bertumbukan. Proses penunjaman atau subduksi mengakibatkan pelelehan batuan kerak bumi.
Bagian batuan meleleh mempunyai berat jenis lebih ringan dibandingkan batuan sekitarnya sehingga bergerak mengapung menuju permukaan. Kemudian membentuk gunungapi.
Proses penunjaman dan pelelehan batuan kerak bercampur dengan batuan mantel. Sebagian demi bagian berjalan secara menerus mengakibatkan terjadinya erupsi secara periodik.
Di Indonesia tersebar sebanyak 127 atau sekitar 13% jumlah gunungapi di dunia. Gunung tersebut membentuk busur kepulauan, membentang dari ujung barat sampai timur.
Yaitu dari pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi bagian utara, dan Kepulauan Sangir Talaud.
Beberapa diantaranya menunjukkan peningkatan aktivitas diantaranya Gunung Lokon dan Gunung Anak Krakatau. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
UNIVERSITAS Negeri Yogyakarta (UNY) merayakan Dies Natalis ke-60. Untuk menyemarakkannya menggelar rangkaian kegiatan, salah satunya…
MENTERI Perdagangan RI, Zulkifli Hasan optimistis perdagangan Indonesia akan terus meningkat, termasuk dengan Selandia Baru.…
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang berlaku pada periode 17 -…
Menunda-nunda pekerjaan atau procrastination adalah masalah umum yang dapat menghambat produktivitas dan menyebabkan stres. Ada…
Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…
Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…