Home » Angka Stunting Ditargetkan Turun Jadi 14% Tahun 2024

Angka Stunting Ditargetkan Turun Jadi 14% Tahun 2024

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Angka Stunting

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah menargetkan angka stunting pada anak Indonesia turun menjadi 14 persen tahun 2024 dari angka saat ini yang mencapai 21,6 persen.

Presiden Joko Widodo mengatakan penanganan stunting selama delapan tahun ini menghasilkan penurunan yang sangat drastis dari posisi awal 37 persen.

Dia mengatakan tahun 2020, angka stunting turun menjadi 21,6 persen dan tahun 2024 ditargetkan berkurang lagi menjadi 14 persen.

“Karena memang standar di WHO harus di bawah 14 persen,” jelas ujar Presiden dalam temu pers seusai Pembukaan Rakernas Program Banggakencana dan Penurunan Stunting, di Auditorium BKKBN Halim Perdanakusuma, Rabu (25/1/2023).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang.

Mengenai data kependudukan, Presiden mengklaim Indonesia memiliki data yang jelas dan terintegrasi, sehingga gampang menyelesaikan masalahnya.

Dengan data yang jelas, paparnya, targetnya menjadi jelas, sehingga terkonsolidasi, kerjanya terintegrasi gampang menyelesaikannya.

Dia mengatakan masalah stunting bukan hanya urusan tambahan makanan, urusan gizi, tetapi juga urusan lingkungan, air bersih, rumah sehat dan masalah sanitasi jamban.

“Itu kan masalah, ini penanganannya bukan masalah yang hanya di satu kementerian/lembaga, satu sektor tapi memang terintegrasi,” lanjut Presiden.

Posyandu Jangan Bagi-Bagi Biskuit

Mengenai pidato Presiden sebelumnya yang menganjurkan agar anak-anak tidak diberikan biskuit atau bubur bayi, Jokowi mengatakan sebaiknya memang diberikan telur atau ikan.

Baca Juga  Presiden Ajak Semua Pihak Jaga Lingkungan Hadapi Ancaman Perubahan Iklim

Hal ini, jelasnya, untuk program-progam stunting yang dilakukan oleh Pemerintah melalui Puskesmas, Posyandu atau lembaga lain.

“Sebetulnya cari gampangnya saja. Ada anggaran ya kan, cari gampangnya yang prosedurnya paling gampang ya lelang. Lelang paling mudah ya apa?,” paparnya

“Ya biskuit, tapi enggak kena itu. Ini yang dibutuhkan protein kok kasihnya biskuit, apalagi dikasih kopi susu sachet,” sambung Jokowi.

Untuk itu, dia mangatakan agar semua Posyandu dapat memberikan ikan dan telur kepada anak-anak, bukan biskuit.

“Sudah, sudah. Tapi memang belum semuanya. Ini yang terus kita gencarkan, agar itu segera beralih ke sana,” ujarnya.

Lebih jauh, Presiden mengatakan masalah stunting itu juga masalah mengenai bagaimana masyarakat menyiapkan pra-hamil dan saat hamil.

“Sehingga yang namanya pernikahan itu harus dilihat bahwa mereka yang mau menikah itu betul-betul siap, siap lahir dan batin,” jelasnya.

Presiden mengatakan jangan sampai mau nikah ada anemia atau kurang darah, sehingga pada waktu hamil, anak yang lahir menjadi stunting.

“Penyelesaian setelah lahir itu lebih sulit. Akan lebih mudah diselesaikan, pada saat anak masih di dalam kandungan,” terang Presiden.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life