Home » Apple Investasi Besar-besaran di Vietnam, Roy Suryo Duga Tim Cook Tak Percayai Data Ekonomi Indonesia

Apple Investasi Besar-besaran di Vietnam, Roy Suryo Duga Tim Cook Tak Percayai Data Ekonomi Indonesia

by Raja H. Napitupulu
3 minutes read
Eks Menpora dan pakar telematika Roy Suryo. Foto: Ist

ESENSI.TV - JAKARTA

KRMT Roy Suryo, Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen, Tim Cook sebagai CEO Apple Inc tidak yakin terhadap data ekonomi dari Pemerintah Indonesia yang menunjukkan kinerja positif.

Tim Cook, menurutnya, lebih memilih memantau kondisi ril yang terhadi di masyarakat untuk dijadikan pertimbangan dalam menambah investasi.

Hal inilah, jelas Roy Suryo yang menyebabkan Tim Cook hanya mengalokasikan investasi senilai Rp1,6 triliun di Indonesia. Sedangkan, di Vietnam, dia menggelontorkan dana investasi besar-besaran, yaitu mencapai 400 triliun Dong (mata uang Vietnam) atau setara sekitar Rp255 triliun

Seperti diketahui, Apple Inc. adalah perusahaan teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California, yang merancang, mengembangkan, dan menjual barang elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, dan layanan daring.

Opini ini ditulis Roy Suryo yang merupakan Menteri Pemuda dan Olahraga di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II, dalam INews Sukabumi, dikutip Jumat (19/4/2024).

Berikut kutipan tulisannya.

Meski sudah sedemikian mewah “karpet merah” yang digelar Presiden untuk seorang CEO tersebut, ternyata Investasi yang akhirnya ditanamkan di Indonesia hanya berupa Pembangunan Apple Developer Academy yang keempat yakni di Bali (Dalam catatan saya sebelumnya Apple sdh memiliki 3 infrastruktur pendidikan serupa disini, yakni di Tangerang Selatan, Batam dan Surabaya).

Bila dihitung total investasi Apple di Tanah Air ini baru senilai Rp 1,6 triliun untuk membuka Apple Academy diatas dengan Program pengembangan talenta developer di Indonesia.

Mirisnya berbeda jauh dengan Vietnam, meski tidak merinci nilai investasi tambahan bagi negara yang mendapat kemerdekaan dari Prancis beberapa hari setelah Indonesia, tepatnya tgl 2 September 1945 tersebut, namun Apple sudah menggelontorkan sekitar 400 triliun Dong (mata uang Vietnam) atau setara sekitar Rp255 triliun di negeri tersebut.

200.000 Lapangan Kerja

Dari total investasi itu, Apple juga telah menciptakan sekitar 200.000 lapangan pekerjaan, sebuah perbedaan bagaikan Bumi dan Langit kalau dibandingkan dengan Indonesia.

Apalagi jumlah penduduk Vietnam hanya 1/3 negara kita, alias 84 juta jiwa saja. Memang Vietnam sudah jadi pusat manufaktur utama Apple, seperti disampaikan Tim Cook juga saat bertemu PM Vietnam, Pham Minh Chinh (16/04/2024).

Indonesia juga mendesak agar Apple bisa membangun pabrik atau melakukan proses manufaktur disini, mengingat produk Apple yang cukup laris bagi masyarakat Indonesia.

Namun, Apple belum mempertimbangkan permintaan ini mengingat kondisi dan citra Indonesia diluar negeri kini masuk ke titik nadir akibat proses demokrasi yang buruk dan bahkan sempat menjadi perbincangan di PBB saat dipertanyakan oleh Komisi HAM tentang cawe-cawe Presiden dalam Pemilu 2024 lalu.

Baca Juga  Benarkah Desain iPhone 15 Bakal Dirombak?

Pemberitaan Miring

Berbagai pemberitaan miring tentang Indonesia di media-media mainstream Luar Negeri setidaknya juga berpengaruh terhadap minatnya investor asing untuk menanamkan modalnya disini.

Sebab sebagaimana pernah dimuat dalam The Guardian, New York Times, The Economist dan sebagainya lalu bahwa sekarang mata dunia sudah terbuka terhadap kondisi demokrasi di Indonesia yang “sedang tidak baik2 saja”.

Bahkan kisah “Paman Usman yang meloloskan Anak Presiden”-pun sdh menjadi konsumsi publik dunia dan sangat mendegradasi posisi Indonesia di mata dunia yang sudah merdeka semenjak 17 Agustus 1945 ini, sangat disayangkan sekali.

Kondisi Pemilu 2024 yang sangat karut marut dan bahkan menggunakan Teknologi (SIREKAP, Sistem Informasi Rekapitulasi Pemilu) yang seharusnya bisa menjadi teknologi yang membanggakan dengan proses OCR & OMR-nya, malah jadi “pepesan kosong” sebagaimana disebut oleh Profesor yang menjadi Ahli yang dihadirkan Paslon 02 di MK. Hal ini lagi lagi sangat ironis, sebab SIREKAP sebenarnya justru Alat Utama Pemilu 2024 sesuai PKPU No 05/2024.

Kejahatan Demokrasi

Apakah CEO Apple Tim Cook tidak mendapat masukan soal hal tersebut? Pasti dia mengetahuinya dan membuatnya tidak terlalu berani berinvestasi di Indonesia, karena teknologi malah jadi alat bantu kecurangan bahkan kejahatan demokrasi.

Padahal kalau melihat data statistik dari Meltwater, Jumlah penduduk dunia mencapai 8,08 miliar saat ini, pengguna Ponsel -lebih banyak dari penduduk- mencapai 8,65 miliar, pengguna Internet 5,35 miliar dan pengguna Sosial Media 5,04 miliar.

Sementara dari data statistik yang sama Indonesia sebenarnya cukup menjanjikan, karena berpenduduk 278,7 juta namun jumlah pengguna ponselnya mencapai 353,3 juta, sementara pengakses Internet 185,3 juta jiwa dan pengguna Sosial Media mencapai 139 juta.

Namun lagi lagi kondisi demokrasi akhir akhir ini membuat statistik yang sangat bagus tersebut menjadi tidak berarti dimata CEO Apple dalam mempertimbangkan investasinya di Indonesia.

Apalagi kemudian yang ditunjuk untuk menangani investasi Apple tersebut di Indonesia adalah sosok “L4” alias “Lu lagi Lu lagi” yang sudah terlalu banyak memegang jabatan, sehingga dikhawatirkan tidak akan bisa fokus lagi.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life