Home » Asal Mula Bahasa, Berkaitan Erat dengan Asal-Usul Perilaku Manusia Modern

Asal Mula Bahasa, Berkaitan Erat dengan Asal-Usul Perilaku Manusia Modern

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Kita sehari-hari berkomunikasi lewat bahasa. Bahasa ini pula yang memberikan arti bagi kegiatan yang sedang dilakukan setiap manusia. Asal-mula bahasa pada spesies manusia telah menjadi topik perdebatan para ahli selama beberapa abad. Walaupun begitu, tidak ada kesepakatan umum mengenai kapan dan umur bahasa manusia secara pasti. Salah satu permasalahan yang membuat topik ini sangat sulit dikaji adalah kurangnya bukti langsung.

Akibatnya, para ahli yang ingin meneliti asal-mula bahasa harus menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti lain seperti catatan-catatan fosil atau bukti-bukti arkeologis, keberagamanan bahasa kontemporer, kajian akuisisi bahasa, dan perbandingan antara bahasa manusia dengan sistem komunikasi hewan, terutama sistem komunikasi primata lain.
Menurut beberapa sumber, secara umum ada kesepakatan bahwa asal-mula bahasa manusia berkaitan erat dengan asal-usul perilaku manusia modern. Kendati demikian, terdapat perbedaan pendapat mengenai implikasi-implikasi dan arah pasti hubungan keduanya.

Bukti empiris yang langka membuat banyak ahli menganggap topik ini tidak dapat dijadikan kajian penting. Pada 1866, Société de Linguistique de Paris bahkan melarang perdebatan mengenainya. Larangan tersebut tetap berpengaruh di banyak negara barat hingga akhir abad ke-20. Sekarang, ada banyak hipotesis mengenai bagaimana, kenapa, kapan dan di mana bahasa mungkin pertama kali muncul.

Baca Juga  Asal Mula Angpao, Sudah Ada Sejak 206 Masehi

Pendekatan terhadap asal-mula bahasa dapat dibagi berdasarkan asumsi dasarnya. “Teori Keberlanjutan” merupakan teori yang dilandaskan pada gagasan bahwa bahasa sangat kompleks sehingga tidak dapat dibayangkan timbul begitu saja.
Kehadiran bahasa ditengarai berkembang dari sistem pra-linguistik awal di antara leluhur primata kita. Sementara itu, “teori Ketakberlanjutan” didasarkan pada gagasan yang berlawanan—bahwa bahasa adalah suatu sifat yang unik sehingga tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang ditemukan pada spesies selain manusia.
Karena itu bahasa pasti muncul secara tiba-tiba selama perjalanan evolusi manusia. Perbedaan lainnya yaitu antara teori yang memandang bahasa sebagai bawaan lahir yang ter-sandi secara genetis, dan mereka yang melihatnya sebagai sebuah sistem yang secara umum bersifat cultural yakni dipelajari lewat interaksi sosial.

Teori keberlanjutan sekarang didukung oleh mayoritas ilmuwan, tapi terdapat berbagai macam variasi. Bagi mereka yang menganggap bahasa sebagai alat komunikasi yang dipelajari secara sosial, seperti Michael Tomasello, bahasa berkembang dari aspek komunikasi primata, yang condong kepada komunikasi lewat isyarat daripada lewat vokal. Selain itu, banyak pendukung teori keberlanjutan membayangkan bahasa berkembang dari kemampuan manusia purba dalam bernyanyi.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life