Partai Golkar melalui Golkar Institute menyelenggarakan acara diskusi publik dengan tema “Current Geopolitical Conditions and Where The World is Headed”. Diskusi publik ini dilaksanakan di Ballroom Hotel The Westin, Jakarta, Rabu (6/9).
Acara ini membahas salah satu keadaan Geopolitik saat ini akan menentukan kemana langkah diplomasi ini selanjutnya. China sebagai negara new emerging power hampir menggulingkan US sebagai negara nomor 1 di dunia.
Saat ini negara China sedang mencoba membalap Amerika sebagai negara dengan ekonomi number one di dunia, dan hal itu akan memperngaruhi segalanya.
Menurut Prof. Kishore Mahbubani, seorang peneliti Asia ternama dari National University of Singapore, mengatakan pertanyaan terbesarnya adalah siapa yang nanti akan memenangkan pertarungan ini? Apakah China atau Amerika?
Kedua Negara Yang Kuat
Kedua negara tersebut mempunyai sisi yang tak terelakkan. Amerika adalah negara kuat dengan kekuatan sejarah yang mumpuni dan ada dihampir semua jenis aspek.
Kemungkinan pemenang akan di tentukan oleh negara mana yang masyarakatnya lebih dinamis.
Saat ini Amerika sebagai negara nomor satu yang mempunyai keuntungan sebagai negara dinamis paling stabil.
Tetapi ia juga negara “berpencar” dan itu adalah kelemahannya. Hal ini sulit di prediksi sejak hal ini mempunyai banyak plot twist yang mempengaruhi dinamisme internal suatu negara.
Sebab ini negara-negara Asia akan terbebani dengan kedua sisi dari segala aspek. Karena negara Asia adalah negara dengan kelas menengah.
Hal ini bisa menyebabkan banyak hal yang menjadi perangkap dalam perang dingin China vs Amerika dan juga memiliki banyak kesempatan untuk itu.
Editor : Firda / Farah / Raja H. Napitupulu