Ekonomi

Bank BTPN Catat Penurunan Laba 13 Persen Jadi Rp 1,46 T

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 13 persen year on year menjadi Rp 1,46 triliun sepanjang Januari-Juni 2023.

Meski demikian, pendapatan bunga tumbuh sebesar 26%, sementara pendapatan bunga bersih tercatat di level Rp5,95 triliun, atau naik 4% year-on-year (yoy), di tengah kenaikan suku bunga.

Di sisi lain, Bank BTPN juga mencatat peningkatan pendapatan operasional (konsolidasi) sebesar 3% yoy, sementara Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp3,32 triliun. Net Interest Margin (NIM) Bank terjaga di 6.3%.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch mengatakan bahwa pihaknya patut bersyukur Indonesia telah memasuki masa transisi endemi sehingga perekonomian mulai kembali bangkit. Dimana bank terus berupaya mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan antisipasi risiko kredit.

“Di luar itu, pulihnya perekonomian adalah angin segar yang ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak,” kata Henoch dalam keterangan resmi, dilansir keterbukaan informasi di laman www.idx.co.id, Rabu (2/8).

Bank BTPN memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada kuartal kedua tahun 2023 sebagai bagian dari antisipasi Bank terkait proses restukturisasi nasabah korporasi dan sebagai bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus COVID-19 dari pemerintah.

Dengan penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp422 milyar, yang kemudian memengaruhi laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi).

Dari sisi pertumbuhan kredit, kredit di segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat masing-masing meningkat sebesar 18% yoy dan 8% yoy. Total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir Juni 2023 turun 0,4% yoy ke posisi Rp148,71 triliun.

Adapun rasio gross non-performing loan (NPL) Bank terjaga di 1,39%, masih lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,52% pada akhir Mei 2023. Dana pihak ketiga Bank BTPN meningkat sebesar 4% yoy menjadi Rp107,35 triliun akhir Juni tahun ini, dari Rp103,17 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Bank BTPN berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) mencapai 223,3% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) di 124,0% pada posisi 30 Juni 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di level yang kuat yakni 29,8%.

“Kami akan berfokus pada Semester II-2023 pada upaya untuk terus meningkatkan kinerja positif ini dengan menumbuhkan kredit sesuai risk appetite, menumbuhkan CASA, meningkatkan pendapatan fee base dan forex, maupun aktivitas cross sell, sehingga bisa terus berkontribusi bagi penguatan perekonomian pascapandemi guna memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia,” ujar Henoch.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

Ale Luna

Recent Posts

Pemerintah Kebut Penanganan Longsor di Tol Bocimi Jawa Barat

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penanganan permanen pasca longsor di Jalan Tol…

32 mins ago

Banjir Seret Empat Orang di Tanggamus Lampung, Satu Masih Hilang

SATU warga hilang akibat banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung pada hari…

59 mins ago

Presiden Jokowi: Penggemar Metallica yang Suka Bersepeda

Presiden Joko Widodo, yang akrab dipanggil Jokowi, memiliki berbagai hobi yang mencerminkan kesederhanaan dan kecintaannya…

1 hour ago

Menag Yaqut Minta UKT Jangan Memberatkan Mahasiswa

MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak boleh memberatkan mahasiswa.…

2 hours ago

Cuaca Ekstrem di Mekkah Tembus 42 Derajat Celcius, Ini Pesan untuk Jemaah Haji

JEMAAH haji agar senantiasa menjaga kesehatan diri setibanya di Mekkah. Mengingat, saat ini kondisi cuaca…

2 hours ago

PBB: Longsor Papua Nugini Tewaskan 670 Korban

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan lebih dari 670 orang tewas akibat tanah longsor di Papua Nugini. Dikutip dari Al…

3 hours ago