Categories: Prakira

Bank Dunia Koreksi Prediksi Laju Ekonomi Indonesia Jadi 4,8% Tahun 2023

Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,5 persen poin menjadi 4,8 persen dalam laporan Prospek Ekonomi Global edisi Januari 2023.

Pada laporan yang sama edisi Juni 2022 lalu, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,3 persen. Koreksi dilakukan mengingat tantangan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi saat ini jauh lebih berat, dibandingkan asumsi yang digunakan pada enam bulan lalu.

Sementara itu, estimasi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 juga dikoreksi dari 5,3 persen menjadi 5,2 persen. Pemerintah menjadwalkan akan merilis data realisasi pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) tahun 2022 pada awal Februari mendatang.

Untuk tahun 2024, prediksi laju ekonomi diturunkan dari 5,3 persen menjadi 4,9 persen. Namun, meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia masih di zona positif.

Perekonomian Indonesia diperkirakan akan jauh lebih baik dibandingkan selama pandemi tahun 2020, di mana ekonomi Indonesia tumbuh negatif 2,1 persen. Kemudian, tahun 2020, ekonomi sudah masuk zona positif, tetapi masih di level 3,7 persen.

Negara-negara Asean juga diperkirakan mengalami kondisi yang sama dengan Indonesia, yaitu setelah mencetak pertumbuhan kuat pada tahun 2022, ekonomi kembali melambat, menyusul penurunan kinerja di pasar ekspor.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi Malaysia tumbuh 4 persen, Filipina sebesar 5,4 persen dan Vietnam sebesar 6,3 persen. Sedangkan, ekonomi Thailand diprediksi hanya tumbuh sebesar 3,6 persen.

Pertumbuhan ekonomi Thailand melambat karena tertundanya pemulihan ekonomi di sektor pariwisata dan transportasi di Asia, termasuk Thailand.

Kondis ini terjadi karena pertumbuhan sektor pariwisata pada pulau-pulau di Asia Pasifik sangat dipengaruhi oleh pelonggaran syarat masuk ke perbatasan, seperti di Pulau Palau dan Samoa.

Di China, kembali bangkitnya infeksi Covid-19 sempat menggangu kegiatan ekonomi di dalam negeri, serta berdampak pada beberapa negara yang memiliki hubungan perdagangan dengan China. Penurunan kinerja sektor konstruksi di China juga berpengaruh pada ekonomi regional.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv

Erna Sari Ulina Girsang

Share
Published by
Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Potensi Hujan Lebat Landa Tujuh Provinsi pada 17-23 Mei, BMKG Ungkap Penyebabnya

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca yang berlaku pada periode 17 -…

16 mins ago

Sebenarnya Kenapa Orang Suka Menunda?

Menunda-nunda pekerjaan atau procrastination adalah masalah umum yang dapat menghambat produktivitas dan menyebabkan stres. Ada…

37 mins ago

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

12 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

13 hours ago

PDIP Ajukan Tiga Bupati sebagai Cawagub Khofifah di Pilgub Jawa Timur

PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…

14 hours ago

Perang Dunia ke 2, Dampaknya Bagaimana?

Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…

15 hours ago