Home » Bantuan Pangan Tekan Laju Kenaikan Harga Beras, Bapanas: Gencarkan GPM

Bantuan Pangan Tekan Laju Kenaikan Harga Beras, Bapanas: Gencarkan GPM

by Junita Ariani
2 minutes read
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi

ESENSI.TV - JAKARTA

Bantuan pangan beras yang digelontorkan pemerintah kepada masyarakat berpendapatan rendah dianggap mampu menekan harga beras di pasaran. Hal ini terlihat dari tren perkembangan inflasi beras (month to month) yang mengalami pelambatan.

Kepala Badan Pangan Nasional/Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), laju kenaikan harga beras pada September 2023 mencapai 5,61%.

Melonjak dari bulan Agustus 2023 di mana kenaikannya 1,43%. Kemudian pada saat bantuan pangan tahap kedua (September – Oktober) digelontorkan, harga beras mengalami penurunan 1,72% pada Oktober 2023. Kembali turun 0,43% pada November 2023.

Sebelumnya, tren penurunan harga beras juga terjadi pada saat bantuan pangan beras tahap pertama digelontorkan periode April-Juni 2023.

Di mana laju kenaikan harga beras pada Mei 2023 sebesar 0,02%, pada Juni 2023 sebesar 0,13%, dan pada Juli 2023 harga beras turun -0,02%.

“Tren ini menunjukkan bahwa bantuan pangan beras yang digelontorkan Bulog sesuai penugasan pemerintah berdampak cukup baik dalam mengendalikan inflasi,” kata Arief dalam keterangannya, Selasa (12/12/2023) di Jakarta.

Arief mengatakan, bantuan pangan beras ini merupakan intervensi stabilisasi beras bersamaan dengan digencarkannya Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai wilayah.

Yang diikuti operasi pasar beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di PIBC, pasar modern, serta pasar rakyat.

Adapun sejak dilakukannya Operasi Pasar beras tersebut, stok beras di PIBC per 8 Desember 2023 mencapai 34.405 ton, di atas kondisi normal 25.000 ton.

Baca Juga  Waduh… Setiap Tahun Indonesia Kekurangan 1,3 Juta Petani

Harga Beras Mulai Turun

Sementara harga beras medium (IR-64 III) sebesar Rp11.130 per kg, mengalami penurunan 0.08% dibandingkan hari sebelumnya. Dan, turun 12% dibandingkan tanggal 15 September 2023 pada saat OP tersebut diberlakukan.

“Kondisi ini akan terus diupayakan terjaga. Dan, pada 15 Desember 2023 Bulog akan kembali mengelontorkan beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebanyak 450 ton. Ini untuk menjaga kondisi ketersediaan stok di pasar induk tersebut,” kata Arief.

Arief juga mendorong Dinas Pangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan anggaran baik APBD, dana dekonsentrasi, maupun Dana Insentif Fiskal (DIF) yang telah diterima dari Pemerintah Pusat.

“Kita mendorong Dinas Pangan Daerah menyelenggarakan GPM di berbagai daerah khususnya untuk komoditas beras, cabai, bawang, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Mengendalikan inflasi khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru,” tambah Arief.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan per 11 Desember 2023, di tingkat produsen, harga Gabah Kering Panen (GKP) turun – 0,30% menjadi Rp 6.610/kg terhadap hari sebelumnya.

Beras medium di tingkat penggilingan turun -0,24% menjadi Rp 12.249/kg terhadap hari sebelumnya. Sedangkan di tingkat konsumen, meskipun di zona 2 dan zona 3 belum tampak penurunan.

Harga beras medium zona 1 sudah turun -2,67% menjadi Rp 12.827/kg terhadap hari sebelumnya. Beras premium zona 1 juga turun – 5,44% terhadap hari sebelumnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life