Belanja online melalui e-commerce di Indonesia telah berkembang dan menjadi gaya hidup yang digemari sejak beberapa tahun terakhir, terlebih pada masa pandemi Covid-19 lalu.
Kemudahan serta efisiensi waktu menjadi alasan mengapa banyak masyarakat Indonesia lebih senang belanja online lewat e-commerce, terutama kalangan anak muda.
Berkembangnya tren belanja online ini tentu menjadi ceruk pasar potensial yang menyebabkan tiap e-commerce bersaing satu sama lain untuk menawarkan layanan dan promo guna menarik konsumen .
Tren belanja online ini tampaknya akan terus berlanjut apalagi dengan adanya tawaran-tawaran menarik, serta kemudahan yang diberikan masing-masing e-commerce.
Setidaknya, ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi giatnya belanja online di tengah masyarakat Indonesia.
Berdasarkan hasil survei yang dikutip dari DataIndonesia.id, sebanyak 53,8% responden memilih berbelanja online karena lebih hemat waktu dan tenaga.
Sedangkan, sebanyak 25,1% responden mengatakan lebih mudah membandingkan harga ketika berbelanja online.
Belanja Online Sediakan Beragam Barang
Ada pula konsumen yang berbelanja online karena barang yang dijual lebih beragam dibandingkan di toko fisik. Hal itu disampaikan oleh 16,6% responden.
Sebanyak 4% responden berbelanja online karena merasa metode pembayaran yang dilakukan lebih sederhana atau mudah.
Berdasarkan Statista, tren e-commerce di Indonesia diprediksi tidak akan berhenti dalam waktu dekat karena tingginya angka konsumen.
Sedangkan, data.ai menyebutkan warga Indonesia telah menghabiskan setidaknya 6,6 miliar jam untuk belanja online selama setahun terakhir.
E-commerce juga diproyeksi bakal menjadi penopang ekonomi Indonesia pada tahun 2023, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA), Rudiantara menyebut, hal ini sehubungan dengan besarnya dominasi sektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi digital nasional.
“Lebih dari setengah ekonomi digital kita ini berasal dari e-commerce, sebetulnya. Bahkan tahun ini diperkirakan e-commerce bisa mencapai Rp600 – Rp700 triliun,” ungkapnya dalam laman goodstats.id, Rabu (1/2/2023).
Adapun, data tersebut didapatkan berdasarkan proyeksi transaksi e-commerce oleh Bank Indonesia (BI) pada November 2022 silam.
Diperkirakan, transaksi e-commerce pada tahun 2023 bisa mencapai Rp572 triliun.
Berkaitan dengan hal itu, maka e-commerce mana saja yang paling populer di Indonesia?
Selengkapnya, inilah daftar 4 situs e-commerce yang paling banyak dikunjungi di Tanah Air pada periode Kuartal II/2022, menurut laporan Statista.
1. Tokopedia
Tokopedia merupakan e-commerce yang paling banyak dikunjungi di Indonesia menurut data Statista.
Hingga kuartal kedua tahun 2022, situs Tokopedia tercatat memperoleh sebesar 158,35 juta klik.
Angka ini meningkat dari periode yang sama di tahun 2021 dengan jumlah klik sebesar 135,08 juta.
2. Shopee
Shopee menempati peringkat kedua dalam daftar menurut Statista.
Situs Shopee berhasil memperoleh sebanyak 131,3 juta klik pada kuartal II-2022.
Angka ini naik dari tahun sebelumnya pada periode yang sama dengan jumlah klik sebanyak 127,4 juta.
3. Lazada
Menyusul Shopee, ada Lazada yang tercatat mendapatkan sebanyak 26,64 juta klik pada situsnya dalam periode kuartal II 2022.
Angka ini turun dari tahun sebelumnya pada periode yang sama dengan jumlah klik mencapai 30,52 juta.
4. Bukalapak
Bukalapak mengalami penurunan peringkat dari posisi ketiga pada periode tahun 2021 menjadi peringkat keempat pada periode 2022.
Situs Bukalapak memperoleh jumlah klik sebanyak 21,3 juta pada kuartal II 2022.*
Editor: Erna Sari Ulina Girsang