Home » Benarkah PBB Selalu Lumpuh Melawan Kekejaman Israel? Ini Penjelasan Sukamta

Benarkah PBB Selalu Lumpuh Melawan Kekejaman Israel? Ini Penjelasan Sukamta

by Junita Ariani
2 minutes read
Konflik Israel-Palestina yang kembali memanas.

ESENSI.TV - JAKARTA

Israel diberitakan memblokade jalur masuk ke Gaza. Bahkan juga melakukan pemboman besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 1.350 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang.

Aksi tersebut pun menuai kecaman keras dari Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Sukamta.

Sukamta menegaskan, jika PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak bisa menghentikan Israel maka negara-negara di dunia harus bersatu untuk menghentikan kekejian Israel tanpa PBB.

“PBB selalu mengalami kelumpuhan akut ketika berhadapan dengan kejahatan Israel terhadap Palestina. Padahal Israel negara penjajah telah melakukan kejahatan luar biasa dengan menyerang Palestina. Tanpa membedakan antara tentara dengan rakyat sipil termasuk perempuan dan anak-anak,” ujar Sukamta.

Indonesia kata dia, secara khusus harus melakukan tindakan lebih nyata. Jika hari ini, PBB tidak turun maka Indonesia harus mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina atas nama rakyat Indonesia.

“Adalah suatu alasan klasik bahwa negara Indonesia dan negara-negara di dunia tidak bisa mengirimkan pasukan perdamaian ke Palestina. Karena tidak ada persetujuan dari Dewan Keamanan PBB,” kataSukamta, Senin (16/10/2023) di Jakarta.

Keluar dari PBB

Menurutnya, persetujuan pengiriman pasukan perdamaian, tidak akan pernah terjadi selama Amerika Serikat selalu melindungi Israel.

Dengan melakukan penolakan (veto) terhadap resolusi PBB untuk mengirimkan pasukan perdamaian. Karena itu, butuh langkah revolusioner dari Indonesia.

Baca Juga  Tim PBB Mulai Bersihkan Ranjau di Jalur Gaza

“Amerika Serikat membantu Israel mengirimkan kapal induk dan persenjataan untuk membantai Palestina. Indonesia pun sebenarnya bisa mengirimkan bantuan persenjataan ke Palestina. Seperti ketika mengirimkan bantuan senjata ke Muslim Bosnia,” jelas Sukamta.

Sebagaimana diketahui, saat itu Muslim Bosnia dikepung dan dibantai oleh kelompok-kelompok penyerang dari Serbia.

Lebih dari 1,5 juta Muslim Bosnia kehilangan tempat tinggal, 200 ribu orang dibantai dengan keji dan 800 ribu lainnya hilang tanpa kejelasan.

“Rakyat Palestina memiliki hak paling asasi bagi setiap manusia yaitu membela diri dari kekejian yang dilakukan Israel. Saat ini Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB maka posisi ini harus dipergunakan semaksimal mungkin. Untuk menegakan HAM salah satunya hak asasi manusia bagi rakyat Palestina,” jelasnya.

Anggota Komisi I DPR RI ini menegaskan jika Indonesia tidak bisa melakukan apapun bagi rakyat Palestina perlu dipertimbangkan pilihan Indonesia keluar dari PBB.

“Malu kita kepada para pendiri bangsa Indonesia jika penderitaan Palestina atas kekejaman Israel ini tidak bisa diselesaikan oleh PBB. Indonesia menjadi negara pertama dan satu-satunya yang pernah keluar dari PBB ketika Presiden Sukarno memimpin,” ujar Sukamta. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life