Home » Berasal dari Zaman Prasejarah, Tas Selalu Dibutuhkan Di Mana Pun dan Kapan Pun

Berasal dari Zaman Prasejarah, Tas Selalu Dibutuhkan Di Mana Pun dan Kapan Pun

by Lala Lala
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Manusia selalu membutuhkan tas. Di mana pun dan kapan pun berada, tas selalu menjadi teman setiap setiap orang. Misalkan saja saat pergi sekolah, bekerja, belanja, semuanya membutuhkan tas.
Lalu sejak kapan kah tas itu ada? Tas diketahui sudah ada sejak zaman prasejarah untuk membantu kegiatan sehari-hari mereka.

Tas zaman prasejarah terbuat dari kulit binatang, kapas, atau anyaman serat tumbuhan, yang dilipat di tepinya dan diikat dengan tali dari bahan yang sama.

Tas pertama diperkirakan sudah ada sejak 2.200-2.500 SM di Profen, Leipzig, Jerman.
Tas dari kulit binatang biasanya digunakan untuk membawa bahan-bahan makanan hasil berburu dan bercocok tanam. Sedangkan tas yang terbuat dari bahan kayu digunakan untuk membawa batu atau kayu potong.

Kemudian, ada juga tas yang terbuat dari kertas yang digunakan orang-orang Tiongkok pada masa Dinasti Tang. Tas itu ntuk menyimpan bahan-bahan obat, teh, dan benda-benda lainnya yang terbuat dari bahan-bahan yang ringan.
Sementara itu, di Mesir, banyak orang menggunakan tas pinggang untuk menyimpan berbagai benda berharga. Tas pinggang ini memiliki sentuhan sulaman dan perhiasan untuk aksesoris.

Bahkan tas pinggang ini juga bisa memperlihatkan status sosial seseorang. Tas pinggang juga biasanya digunakan sebagai sabuk pengencang pinggang.
Seiring perkembangan zaman, bahan untuk membuat tas pun semakin beragam. Pada abad ke-14, bahan yang digunakan yakni kulit sintetis, kain, dan pelastik keras. Kala itu, tas digunakan untuk menyimpan barang berharga seperti jam, kitab, emas, dan perhiasan lainnya. Banyak yang menggunakan tali panjang untuk disematkan ke bagian tas.

Baca Juga  Sejarah Hari Buruh Internasional yang Diperingati Setiap 1 Mei

Kemudian, muncul bentu tas yang disebut the seal bag pada abad ke-15. Lalu abad berikutnya, yakni abad ke-16, bentuk tas menjadi tas handbag atau tas jining. Pada masa ini pula ditemukan tas untuk bepergian yang bisa menampung banyak barang.

Pada abad ke-17, ditemukan tas-tas kecil untuk berbagai acara. Tas memasuki masa kejayaannya pada masa 1920. Saat itu tas menjadi bagian dari fesyen yang digunakan berbagai kalangan. Seiring fesyen itu, muncul tren busana neo-classical, yakni pakaian dengan model terbuka yang sangat populer. Pada saat itu, jenis tas disesuaikan dengan model pakaian yang mereka kenakan. Salah satu tas yang nge-hits saat itu adalah tas tangan.

 

Editor: Darma Lubis

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life