Ekonomi

Bertu: APBN Bisa Hemat Banyak bila Pengadaan Barang dan Jasa Sesuai Regulasi

Penghematan APBN dinilai dapat dilakukan apabila proses pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan sesuai regulasi yang berlaku.

“Bila proses pengadaan barang dan jasa ini dilakukan secara benar. Insyaallah APBN kita bisa hemat banyak,” kata Anggota Komisi XI DPR RI Bertu Merlas.

Hal ini disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). RDP dilakukan di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Dengan agenda pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) LKPP Tahun 2024 tersebut.

Ia megatakan, dirinya tidak berbicara pengadaan barang dan jasa banyak permainan.

“Tapi, insyaallah kalau memang ini proses pengadaan barang dan jasa pemerintah dilakukan secara benar. Benar menurut Bapak, benar menurut kita, saya yakin bisa penghematan APBN yang luar biasa,” ungkap Bertu.

Secara gamblang ia menyampaikan, LKPP memiliki tanggung jawab besar dengan anggaran yang kecil. Padahal, secara regulasi hampir semua belanja barang dan jasa pemerintah dilakukan melalui lembaga tersebut.

Bertu mengatakan, secara pribadi, dirinya tidak akan mempermasalahkan permintaan tambahan anggaran yang diajukan LKPP pada rapat tersebut.

Tambahan Anggaran LKPP 2024

Namun, ia menegaskan agar LKPP dapat menjalankan tugasnya dengan menciptakan sistem yang baik. Diaplikasikan dengan berimbang serta bebas korupsi.

“Saya kira untuk anggaran (LKPP) kita nggak masalah Pak, karena terlalu kecil untuk tanggung jawab seperti itu. Bagaimana bapak menciptakan pola? Menciptakan sistem di mana pengadaan barang dan jasa itu dilaksanakan secara baik dan benar dalam konsep apapun,” jelasnya.

“Fair ada di situ, zero korupsi ada di situ. Baik dan benar maksud saya tuh seperti itu Pak,” sambung Bertu kepada Kepala LKPP, Hendrar Prihadi.

Sebelumnya, Hendar menyampaikan pagu indikatif tahun 2024 dari LKPP sebesar Rp193.467.598.000. Yang dibagi untuk peruntukan Dukungan Manajemen dan Pengadaan Barang/Jasa Nasional.

Melalui rapat tersebut, ia pun mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp32,56 miliar yang akan digunakan untuk kegiatan kolaborasi.

Di samping kegiatan sosialisasi bersama stakeholder dalam rangka mendukung peningkatan penggunaan PDN dan peran UMK-K. Serta percepatan penyerapan belanja melalui e-Katalog dengan kurang lebih 50 titik lokasi.*

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Junita Ariani

Recent Posts

Wamenkominfo Duga Ada Salah Tafsir soal Larangan Jurnalisme Investigasi

RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…

17 mins ago

Ini Tahapan Siaga Gunung Berapi

Peringatan gunung berapi umumnya dibagi menjadi beberapa tahap siaga untuk mengkomunikasikan tingkat ancaman dan tindakan…

2 hours ago

Indonesia Usulkan 3 Fokus Utama, Tingkatkan Peran Perempuan di Bidang STEM

Indonesia mengusulkan 3 fokus utama dalam meningkatkan peran perempuan dan anak perempuan di bidang STEM.…

3 hours ago

Lima hal tentang KRIS dan BPJS

Sehubungan dengan berbagai berita hari-hari ini tentang KRIS (Kelas Rawat Inap Standar), maka disampaikan lima…

3 hours ago

Lahar Dingin Dampaknya Apa Aja?

Salah satu yang menjadi dampak letusan gunung berapi adalah lahar dingin. Lahar dingin, juga dikenal…

4 hours ago

Ini Fakta yang akan Membuat Kamu Tertarik Soal Planet Mars

Bumi dikenali sebagai planet ke 3 di tata surya kita. Namun, apakah Sobat Esensi tau…

6 hours ago