Home » BI Diprediksi Setop Naikkan Suku Bunga Bulan Depan

BI Diprediksi Setop Naikkan Suku Bunga Bulan Depan

by Erna Sari Ulina Girsang
1 minutes read
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tiga dari kiri menjelaskan hasil RDG BI di Jakarta Kamis 19

ESENSI.TV - JAKARTA

Bank Indonesia diperkirakan akan menghentikan kebijakan menaikan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur pada bulan depan, yaitu tanggal 15 dan 16 Februari 2023.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG BI), Januari, Bank Indonesia masih menaikkan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen.

Kenaikan suku bunga acuan sudah berlangsung dalam tujuh bulan terakhir, BI 7 Days Reserve Repo Rate pada Juli 2022 di level 3,50 persen.

Melalui RDG BI tanggal 23 Agustus 2022, dinaikkan menjadi 3,75 persen. Kemudian, meningkat lagi menjadi 4,25 persen tanggal 22 September 2022.

Suku bunga acuan simpanan Bank Indonesia naik lagi menjadi 4,75 persen tanggal 20 Oktober 2022, dalam RDG BI tanggal 17 November 2022 naik menjadi 5,25%.

Kemudian, tanggal 22 Desember 2022 meningkat ke posisi 5,50% dan pekan ini tanggal 19 Januari 2023 diekspektasikan naik ke posisi 5,75 persen

Tim analis dan riset Bahana Sekuritas dalam laporan prediksi saham pagi ini, Selasa (24/1/2023), mengatakan kebijakan BI menghentikan kenaikan suku bunga acuan sejalan dengan kuatnya ekonomi dalam negeri dengan daya beli masyarakat yang solid.

Baca Juga  Toy Story 4 (2019) - Keajaiban Animasi yang Tak Terlupakan

“Inflasi diperkirakan akan mulai stabil, sehingga membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk mulai untuk menahan bahkan menurunkan suku bunga acuan bank sentral (BI 7 Days Reserve Repo Rate,” tulis Bahana Sekuritas.

Dengan pelonggaran kebijakan moneter diharapkan terjadi peningkatan permintaan terhadap kredit produktif yang pada akhirnya akan kembali menggerakkan roda perekonomian Indonesia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan inflasi menurun lebih cepat dari yang diprakirakan.

Pertumbuhan Indeks Harga Konsumen pada akhir 2022 tercatat sebesar 5,51% (yoy), jauh lebih rendah dari prakiraan sesuai dengan Consensus Forecast 6,5% (yoy) pasca penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi pada September 2022.

Demikian pula inflasi inti tercatat rendah pada akhir 2022 yaitu sebesar 3,36% (yoy) jauh lebih rendah dari prakiraan Bank Indonesia sebesar 4,61% (yoy).*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life