Senin, 22 Desember 2025

BI Raih Penghargaan Regulator Makroekonomi Terbaik di Asia Pasifik, Ternyata Ini Pertimbangannya

Photo Author
- Rabu, 14 Juni 2023 | 14:48 WIB
BI kembali meraih penghargaan The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific dari The Asian Bankers, setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2020. foto: ist
BI kembali meraih penghargaan The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific dari The Asian Bankers, setelah sebelumnya diperoleh pada tahun 2020. foto: ist

Bank Indonesia (BI) kembali meraih penghargaan The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific dari The Asian Bankers. Penghargaan ini merupakan yang keempat kali secara berturut-turut yang diterima BI sejak tahun 2020 lalu.

Menurut Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, BI menyampaikan apresiasi atas penghargaan ini.

"Penghargaan ini sebagai bentuk pengakuan dunia internasional terhadap terjaganya kinerja ekonomi Indonesia," ujarnya dalam keterangan persnya, Rabu (14/6/2023), di Jakarta.

Penghargaan ini juga kata Erwin, sebagai bentuk kuatnya sinergi bauran kebijakan BI dan bauran kebijakan ekonomi nasional. Baik dalam memperkuat ketahanan, mempercepat pemulihan, maupun dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional.

Penghargaan tersebut disampaikan pada acara Leadership Achievement Awards Ceremony hari Selasa, 13 Juni 2023 di Bangkok, Thailand.

Erwin mengatakan, penghargaan ini merupakan penghargaan keempat kalinya dari The Asian Banker kepada BI  berturut-turut sejak 2020. Yakni, The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific pada 2020.

Best Systemic and Prudential Regulator in Asia Pacific pada 2021. Best Conduct of Business Regulator in Asia Pacific pada 2022. Dan, The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific, pada 2023.

"The Asian Bankers dalam penilaiannya memandang BI menunjukkan keunggulan dalam mengelola perekonomian. Sehingga berhasil menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia di tengah kondisi ketidakpastian global yang tinggi," ujarnya.

Konsistensi BI


Adapun tiga aspek utama yang menjadi pertimbangan keputusan The Asian Bankers, menurut Erwin. Pertama, konsistensi BI menempuh bauran kebijakan moneter.

Hal ini didukung oleh sinergi dan koordinasi kebijakan dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Sehingga mampu menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi.

Dengan begitu inflasi dapat lebih rendah dari prakiraan pasar dan pertumbuhan ekonomi dengan cepat dapat kembali ke lintasan sebelum pandemi.

Kedua, BI secara konsisten juga menempuh kebijakan moneter yang front loaded, pre-emptive, dan forward looking. Sehingga dapat menurunkan ekspektasi inflasi dan mendorong inflasi inti kembali ke dalam kisaran 3,0±1%.

Ketiga, penguatan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi. Terutama imported inflation, melalui strategi triple intervention.

Baik di pasar spot, pasar Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), maupun pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder.

The Best Macroeconomic Regulator in Asia Pacific Award merupakan penghargaan kepada Bank Sentral yang unggul dalam menjaga stabilitas makroekonomi.

Award tersebut diselenggarakan oleh The Asian Banker sebagai salah satu penyedia banking intelligence terkemuka sejak 1996. Dan, telah melakukan penilaian secara regular atas pencapaian bank sentral dan regulator jasa keuangan di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X