Prakira

BMKG Warning Musim Kemarau Mulai April, Lakukan Panen Air Hujan Mulai Sekarang

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan seluruh daerah di Indonesia untuk melakukan pemanenan air hujan mengingat saat ini masih ada hujan.

Imbauan itu disampaikan BMKG mengingat sebagian wilayah di Indonesia akan mengalami musim kemarau pada April 2023.

“Awal musim kemarau 2023 masuk tidak bersamaan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta, Senin (7/3/2023).

Dwikorita menyampaikan itu dalam konferensi pers “Prakiraan Awal Musim Kemarau 2023 dan Perkembangan Kondisi Cuaca di Wilayah Indonesia” secara daring.

Dikatakannya, dari total 699 zona musim di Indonesia, sebanyak 119 zona musim atau 17 persen diprediksi akan memasuki musim kemarau pada April 2023. Meliputi di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian Jawa Timur.

Sebanyak 156 zona musim atau 22,3 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Mei 2023. Meliputi sebagian Nusa Tenggara, sebagian Bali, sebagian besar Jawa, Lampung.

Sebagian Sumatera Selatan, sebagian Sumatera Utara, dan Papua bagian selatan.

Kemudian, kata Dwikorita, 155 zona musim atau 22,2 persen wilayah akan memasuki musim kemarau pada Juni 2023. Meliputi sebagian besar Sumatera, sebagian kecil Jawa, Kalimantan bagian selatan. Sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, dan sebagian Papua.

Sejumlah 113 zona musim atau 16 persen dari zona musim lainnya, daerah yang memiliki musim hujan atau musim kemarau sepanjang tahun.

“Jadi hanya punya satu musim. Itu di wilayah Indonesia ada sekitar 16 persen zona musim,” jelas Dwikorita dikutip dari Antara.

Panen Air Hujan

Dikatakannya, musim kemarau tahun ini diawali dengan bertiup angin dari arah Benua Australia yang akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara dan Bali pada April 2023.

Disusul di wilayah Jawa, kemudian berkembang hampir di seluruh wilayah Indonesia pada periode Mei hingga Agustus 2023.

“Prakiraan musim kemarau berdasarkan hasil pemantauan BMKG ini menunjukkan adanya fenomena La Nina menuju netral pada periode Maret 2023,” terangnya.

Kepada kementerian atau lembaga pemerintah, daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat ia meminta untuk lebih siap dan antisipatif. Terhadap kemungkinan dampak musim kemarau yang lebih kering.

“Dikhawatirkan akan mengalami peningkatan risiko bencana kekeringan meteorologis kebakaran hutan dan lahan dan kekurangan air bersih,” katanya.

Ia meminta pemerintah daerah untuk lebih optimal melakukan pemanenan air hujan mengingat saat ini masih ada hujan.

“Mohon kita jadikan informasi prakiraan musim kemarau ini sebagai bentuk peringatan dini,” tutupnya. *

#beritaterkini
#beritaviral

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Junita Ariani

Junita Ariani

Share
Published by
Junita Ariani

Recent Posts

Gunung Ibu di Halmahera Erupsi, Warga Tiga Desa Mengungsi

GUNUNG Ibu yang berada di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara erupsi pada Jumat, 17 Mei…

55 mins ago

Wahh… Ternyata Dunia Pendidikan pun Punya Kartel?

Dunia pendidikan saat ini sedang digemparkan dengan berbagai temuan perilaku akademisi. Disebutkan, ada akademisi asal…

3 hours ago

Manfaat Jalan Kaki Setiap Hari bagi Kesehatan Gen Z

Kesibukan Generasi Z saat ini semakin meningkat. Durasi pekerjaan atau aktivitas yang semakin tinggi pun…

4 hours ago

Tiga Nama Populer di Pilkada Jawa Tengah: Hendrar Prihadi, Sudaryono, dan Taj Yasin Maimoen

INDEKS Data Nasional (IDN) merilis hasil survei nama calon Gubernur Jawa Tengah pada Pilkada Serentak…

5 hours ago

Udara Jakarta Masuk Peringkat-5 Dunia Kota Terpolusi

Udara Jakarta masuk peringkat ke-5 dunia sebagai kota yang paling polusi. Sejak hari ini, Jumat…

6 hours ago

Manfaat Memakan Sup Ikan Salmon bagi Pertumbuhan Bayi

Menyediakan nutrisi yang seimbang dan bergizi bagi bayi adalah salah satu prioritas utama bagi setiap…

7 hours ago