Home » BNPB Alokasikan Rp350 Juta Dana Tanggap Darurat Dampak Gempa Sumedang

BNPB Alokasikan Rp350 Juta Dana Tanggap Darurat Dampak Gempa Sumedang

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Peta titik gempa Sumedang. Foto: BNPB

ESENSI.TV - JAKARTA

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyerahkan Dana Siap Pakai (DSP) senilai 350 juta rupiah untuk mendukung seluruh penanganan darurat selama tujuh hari dampak gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4.8 di Sumedang, Jawa Barat.

Banruan diberikan kurang dari 1×24 jam pasca kejadian gempa bumi di Sumedang, Senin (1/1/2023). Sedangkan, gempa terjadi pada akhir tahun lalu, Minggu (31/12/2023).

Di samping itu, sejumlah logistik dan peralatan juga diberikan seperti tenda pengungsi, sembako dan permakanan lainnya untuk memenuhi kebutuhan awal.

“Dukungan awal, kita memberikan sejumlah uang sebesar 350 juta rupiah untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak selama seminggu ini, termasuk untuk operasional tim yang bertugas,” kata Suharyanto, dalam keterangannya.

Adapun selama masa tanggap darurat, tim BNPB juga akan diturunkan untuk melakukan pendampingan pembentukan posko termasuk pendataan lanjutan hingga proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam hal ini, Kepala BNPB meminta agar proses penanganan darurat dan rehabilitasi rekonstruksi dapat berjalan secara paralel.

“Nanti BNPB menerjunkan tim untuk posko komando, kemudian akan membantu pendampingan kaji cepat. Kami sepakat tidak menunggu sampai tujuh hari selesai namun secara paralel,” jelas Suharyanto.

Tidak Ada Korban Jiwa

Terakhir, Kepala BNPB menampik kabar yang sempat beredar tentang masifnya korban jiwa akibat gempabumi ini yang terlihat dari banyaknya pasien di halaman Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.

Suharyanto mengatakan bahwa pasien-pasien itu memang dievakuasi sementara dari dalam gedung karena prosedur keselamatan. Hal itu bukan berarti pasien itu adalah korban gempabumi.

“Itu tidak ada ya. Justru yang sakit di rumah sakit yang ada di dalam dikeluarkan. Itu prosedur. Itu sudah dilaksanakan oleh Pemkab Sumedang dengan baik,” jelas Suharyanto.

Di sisi lain, Kepala BNPB juga menjelaskan bahwa kabar gempabumi Sumedang menyebabkan terkendalanya lalu lintas di jalan tol Cisumdawu setelah Twin Tunnel Cisumdawu mengalami keretakan di bagian dinding adalah informasi yang tidak benar.

Baca Juga  Ini 4 Cara Penentuan Hilal Lebaran Menurut NU

ktanya, jalur tol baru yang menghubungkan Cileunyi dan Kertajati masih aman untuk dilalui kendaraan.

“Lalu katanya (dampak gempabumi) mengganggu tol Cisumdawu, itu juga tidak benar”, kata Suharyanto.

Dari dua hal fenomena tersebut, Kepala BNPB meminta masyarakat agat tidak terpengaruh oleh berita yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Sebagai antisipasi, Kepala BNPB juga meminta masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.

Sebelumnya, Masyarakat Sumedang dikagetkan dengan guncangan gempa bumi dengan magnituda 4,8 di kedalamanan 5 km, Minggu, (31/12/2023) sekira pukul 20:34:24 WIB.

Gempa bumi ini diperkirakan tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya bahaya ikutan (collateral hazard). Berupa retakan tanah, penurunan tanah, gerakan tanah dan likuefaksi.

Dan, karena wilayah Kabupaten Sumedang tergolong rawan gempa bumi, maka harus ditingkatkan upaya mitigasi.

Titik Gempa di Daratan

Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, lokasi pusat gempa terletak di darat.

Pada koordinat 107,94 BT dan 6,85 LS, berjarak sekitar 1,5 km timur Kota Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dengan magnitudo (M4,8) pada kedalaman 5 km.

Menurutnya, lokasi pusat gempa bumi terletak di darat di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat. Dengan morfologi daerah sekitar pusat gempa merupakan dataran hingga dataran bergelombang. Setempat lembah, perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal.

Berdasarkan data Badan Geologi (BG) daerah Sumedang secara umum tersusun oleh tanah sedang (kelas D) dan tanah keras (kelas C). Wilayah ini secara umum tersusun oleh endapan kuarter berupa batuan rombakan gunung api dan endapan danau.

“Sebagian batuan tersebut telah mengalami pelapukan. Endapan kuarter secara umum bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated). Dan, memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi,” terang Wafid di Jakarta, Minggu (31/12/2023).

Wafid mengatakan, kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif. Yaitu Sesar Cileunyi-Tanjungsari.

Email : ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life