Home » Bukan Sembarangan, Bluetooth ternyata Berasal dari Nama Raja, Begini Sejarahnya

Bukan Sembarangan, Bluetooth ternyata Berasal dari Nama Raja, Begini Sejarahnya

by Junita Ariani
2 minutes read
bluetooth 468288 960 720

ESENSI.TV - JAKARTA

Bluetooth adalah salah satu fitur yang terdapat dalam handphone (HP). Sekitar tahun 2000-an, fitur ini banyak digunakan.

Bluetooth menghubungkan dan dapat dipakai untuk melakukan tukar-menukar informasi di antara peralatan-peralatan tanpa perlu menggunakan kabel penghubung.

Bluetooth digunakan dalam jaringan kawasan pribadi atau personal area networks (PAN). Spesifikasi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh kelompok Bluetooth Special Interest Group.

Bluetooth dipelopori oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba. Mereka membentuk SIG, Special Interest Group yang meluncurkan produk ini pada tahun 1999.

Saat ini lebih dari 1.800 perusahaan bergabung dalam sebuah konsorsium adopter teknologi ini.

Namun, tahukah Anda kalau fitur yang terdapat dalam ponsel ini ternyata diambil dari nama seorang Raja?

Dilansir dari beragam sumber, Minggu, 29 Januari 2023, Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz dengan menggunakan sebuah frequency hopping transceiver.

Frekuensi 2,4 GHz itu mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time antara host-host bluetooth dengan jarak terbatas.

Itu jugalah yang menjadi kelemahan dari teknologi ini, jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Nama dan Logo Bluetooth

Sejarah atau awal mula kehadiran Bluetooth dalam fitur ponsel ternyata berasal dari nama seorang raja Harald Blatand, di abad 10 yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth, kemungkinan karena memang giginya berwarna biru gelap.

Harald “Blåtand” Gormsson (Nordik Kuno: Haraldr blátǫnn Gormsson, bahasa Denmark: Harald Blåtand Gormsen) lahir sekitar tahun 935 masehi, adalah seorang raja Denmark dan Norwegia.

Baca Juga  Kerajaan Demak: Jejak Kejayaan Islam di Nusantara

Dia adalah anak dari Raja Gorm yang Tua dan Thyra Dannebod. Dia meninggal sekitar tahun 985 ketika sedang menjabat sebagai Raja Denmark sejak tahun 958 dan Raja Norwegia untuk beberapa tahun sekitar 970-an.

Di masa pemerintahannya, ia berhasil menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia.

Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuannya sebagai pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.

Menurut legenda, ia mendapatkan julukan “Bluetooth” atau gigi biru dari kecintaannya terhadap buah blueberry, yang kalau dimakan akan meninggalkan noda berwarna biru tua pada gigi pemakannya.

Sedangkan untuk logo Bluetooth merupakan penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu H-rune.gif (Hagall) dan Runic letter berkanan.png (Blatand) yang kemudian digabungkan.

Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan.

Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola.

Saat ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sebagai adopter teknologi bluetooth.

Walaupun standar Bluetooth SIG saat ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan menjadi sebuah standar IEEE (802.15)

Editor Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life