Home » Bulan Sabit Merah Apresiasi Respons Cepat Muhammadiyah Bantu Korban Gempa Maroko

Bulan Sabit Merah Apresiasi Respons Cepat Muhammadiyah Bantu Korban Gempa Maroko

by Junita Ariani
2 minutes read
Lembaga internasional, Bulan Sabit Merah, memberikan penghargaan kepada Muhammadiyah yang memberikan respons cepat atas peristiwa gempa bumi di Maroko.

ESENSI.TV - JAKARTA

Lembaga internasional, Bulan Sabit Merah, memberikan penghargaan kepada Muhammadiyah yang memberikan respons cepat atas peristiwa gempa Maroko.

Penghargaan tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Regional Bulan Sabit Merah Maroko di Chichaoua, Muhammad Hassan al-Hasani.

Seperti diketahui, Bulan Sabit Merah dan Muhammadyah telah menjalin kerja sama untuk mengatasi krisis yang diakibatkan gempa tersebut.

Hingga saat ini korban meninggal akibat gempa Maroko mencapai 2.012 orang dan sebanyak 1.832 jiwa lainnya luka-luka serius.

Gempa bumi berkekuatan 6,8 M yang terjadi pada 8 September 2023 ini hampir mengenai seluruh wilayah Maroko. Wilayah yang mengalami guncangan dahsyat dari gempa bumi tersebut adalah Provinsi Al-Haouz, Taroudant, Chichaoua.

Kemudian, Ouarzazate, Marrakech, Azilal, Agadir, hingga Casablanca dan Youssoufia. Gempa juga mengakibatkan bangunan dan infrastruktur di negara tersebut rusak parah. Banyak warga yang terjebak dalam reruntuhan bangunan.

Tindakan cepat segera dilakukan oleh pihak berwenang setempat dan para relawan dalam memberikan pertolongan.

Namun kebutuhan akan bantuan darurat sangat besar. Gempa bumi ini merupakan bencana alam yang sangat mematikan dan berdampak luas bagi masyarakat Maroko.

Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Maroko, Ahmad Luthfi Ismail, mengatakan, Muhammadiyah memiliki fokus yang kuat pada ranah sosial keagamaan. Dan, mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan.

Identifikasi Kebutuhan Warga Maroko

Organisasi terbesar Islam ini juga memiliki unit yang menangani dalam operasi bantuan dan penanggulangan darurat, yakni Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).

Baca Juga  Kasus Oknum BRIN Versus Muhammadiyah Sebaiknya Diselesaikan Secara Restorative Justice

“Pertama-tama, kami adalah organisasi internasional, yaitu Muhammadiyah, salah satu organisasi terbesar di Indonesia,” kata Ahmad, Rabu (13/9/2023).

Organisasi ini kata dia, didirikan pada 18 November 1912. Fokus utamanya adalah pada pekerjaan sosial.

“Pekerjaan sosial memperkuat hubungan kami dengan umat manusia, dan hubungan ini memperkuat hubungan kami dengan Tuhan,” tutur Ahmad.

Para relawan dari Muhammadiyah telah melakukan identifikasi terkait kebutuhan utama warga Maroko. Mereka akan secepat mungkin mengirimkan bantuan setelah kebutuhan teridentifikasi dengan jelas

“Kami mencari kebutuhan utama pertama. Bantuan apa yang dibutuhkan oleh orang-orang Maroko? Kami dari Indonesia akan mengirimkan bantuan setelah kebutuhan ini diidentifikasi,” ucap Ahmad.

Salah satu sumber informasi utama bagi dua gerakan kemanusiaan ini adalah pemerintah setempat. Yang memberikan informasi tentang daerah-daerah yang masih memerlukan bantuan.

Kedua organisasi ini berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa bantuan dapat mencapai daerah-daerah yang membutuhkan. Bahkan jika jalan-jalan menuju desa-desa harus dibersihkan terlebih dahulu.

Upaya penyelamatan dan pemulihan terus dilakukan dan diharapkan bantuan serta dukungan dapat tiba sesegera mungkin.

Tragedi gempa bumi ini juga mengingatkan pentingnya akan solidaritas dan kerja sama antarnegara untuk mengatasi bencana alam yang menghancurkan.

“Semua pihak bersatu untuk membantu Maroko bangkit dari tragedi ini dan mendukung pemulihan mereka,” ujar Ahmad. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life