Ekonomi

Business Matching PDN 2023 Bukukan Kontrak Rp200an Triliun

Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2023 mencapai  kontrak sekitar Rp200 Triliun di triwulan pertama 2023.

“Sampai pagi ini realisasi pelaksanaan/kontrak sudah mencapai sekitar Rp200-an triliun, dan akan terus meningkat lagi seiring update pada bigbox LKPP,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Capaian realisasi belanja pemerintah tersebut merupakan catatan yang sangat baik, mengingat pelaksanaan anggaran APBN, APBD, dan BUMN baru memasuki bulan ketiga.

Angka ini merupakan capaian realisasi pembelian barang/jasa pemerintah yang didorong oleh rangkaian kegiatan Business Matching yang sudah dimulai sejak awal Maret 2023.

Rangkaian Business Matching diawali dengan pelaksanaan Bimtek serta sosialisasi pengisian SIRUP dan SPSE yang diikuti oleh seluruh PPK di Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan BUMN.

Dengan cara tersebut, proses realisasi belanja pemerintah bisa dilaksanakan dengan hasil yang optimal.

“Selanjutnya, kami berharap seluruh pihak dapat terus mengejar realisasi belanja K/L/PD maupun BUMN yang telah dikomitmenkan sebesar Rp1.157,47 Triliun. Nilai yang sudah terkumpul pada triwulan pertama ini harus dimaksimalkan untuk produk dalam negeri,” jelas Menperin.

Nilai komitmen sebesar Rp1.157,47 Triliun berasal dari komitmen K/L/PD sebesar Rp626,87 Triliun dan BUMN sebesar Rp530,6 Triliun.

Jumlah tersebut menunjukkan potensi sangat besar yang dapat dimanfaatkan oleh penyedia produk dan jasa dari dalam negeri.

“Komitmen ini juga meningkat sebesar lima kali lipat bila dibandingkan dengan capaian pada Business Meeting tahap I pada tahun 2022 senilai Rp214,1 Triliun,” imbuhnya.

Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra menyampaikan apresiasi atas partisipasi dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, maupun BUMN dan BUMD sehingga kegiatan tersebut sukses terselenggara.

“Apa yang dikerjakan hingga hari ini merupakan awal, masih banyak tugas pekerjaan pencapaian realiasi transaksi belanja PDN yang harus diselesaikan sampai dengan akhir tahun 2023,” tegasnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Herindra meminta instansi untuk terus berpihak kepada industri dalam negeri.

Program P3DN merupakan langkah strategis untuk memperkuat industri dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan impor.

Untuk itu, ia mengimbau para instansi untuk mengurangi impor dalam pengadaan barang dan jasa hingga 95%.

“Kami mengajak Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, maupun BUMN untuk menggelorakan penggunaan produk dalam negeri. Seperti disampaikan Bapak Presiden, kita perlu disiplin dalam pelaksanaan Program P3DN karena akan ada reward and punishment. Misalnya kalau tidak mencapai target yang disepakati, akan ada pengurangan anggaran,” ujarnya.*

#Beritaviral

#Beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Agitamaheswari@esensi.tv

 

Agita Maheswari

Recent Posts

Hari Keluarga Internasional, Kisah Ibu Elis sebagai Ojol untuk Menafkahi Anak dan Cucu

HARI Keluarga Internasional yang jatuh setiap tanggal 15 Mei merupakan momen yang tepat untuk memberikan…

18 mins ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-3)

Paradigma ekosistem kebudayaan merupakan sebuah cara pandang baru. Tujuannnya untuk memahami kebudayaan sebagai sebuah sistem…

7 hours ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-2)

Ekologi pangan berkelanjutan adalah sebuah studi tentang bagaimana menghasilkan makanan. Dengan cara yang tidak merusak…

8 hours ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-1)

Tulisan karya Budayawan Gus Nas tentang Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan, dibagi…

9 hours ago

Keluargamu Mau Berangkat Haji? Berikut 45 Ucapan untuk Mereka

Apakah ada sanak saudara dan keluargamu yang akan berangkat haji pada tahun ini? Ucapan berikut…

9 hours ago

Esensi Ibadah Haji yang Gen Z Perlu Ketahui

Bagi umat Islam, ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam. Ibadah ini merupakan…

11 hours ago