Senin, 22 Desember 2025

Cadangan Devisa April 2023 Menurun ke US$144,2 Miliar

Photo Author
- Senin, 8 Mei 2023 | 13:42 WIB
Penerimaan pajak pada Januari 2024 telah mencapai Rp149,25 triliun atau setara 7,5 persen dari target APBN. foto: dok
Penerimaan pajak pada Januari 2024 telah mencapai Rp149,25 triliun atau setara 7,5 persen dari target APBN. foto: dok

Posisi cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan pada akhir April 2023, bila dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya, Maret 2023.

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa pada akhir April 2023 sebesar US$144,2 miliar. Turun 0,68% dibanding Maret 2023 sebesar US$145,2 miliar.

Penurunan cadangan devisa tersebut antara lain dipengaruhi pembengkakan kebutuhan valuta asing (valas).

Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya, Senin (8/5/2023) di Jakarta.

"Ada kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi hari besar keagamaan," sebut Erwin.

Dikatakannya, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ini juga berada di atas standar kecukupan internasional, yang sekitar 3 bulan impor.

BI menyebut, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, kata Erwin, BI optimis cadangan devisa tetap memadai yang didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga.

Hal ini seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Sebelumnya, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 mencapai USD145,2 miliar. Cadangan itu meningkat berkisar 3,49 persen dibanding posisi akhir Februari 2023 sebesar USD140,3 miliar.

Menurut Erwin, peningkatan posisi cadangan devisa periode Maret dipengaruhi penerimaan pajak.

“Peningkatan posisi cadangan devisa pada Maret 2023 antara lain dipengaruhi penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah,” sebut Erwin. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X