Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menunjuk mantan kepala militer Carlito Galvez sebagai menteri pertahanan negara.
Carlito Galvez (60 tahun) memimpin gugus tugas COVID-19 Filipina dalam mengatasi virus corona.
Pada 2017, ia menduduki posisi komandan militer daerah yang memiliki andil atas kekalahan kelompok militan dan mengambil alih kota di daerah selatan Filipina selama lima bulan.
Dia menggantikan Jose Faustino yang mengundurkan diri tanpa keterangan apapun
Galvez, yang bertugas sebagai kepala pasukan bersenjata pada 2018, akan bertanggung jawab untuk melindungi wilayah maritim dan zona ekonomi eksklusif Filipina.
Penunjukan Galvez itu dilakukan di tengah ketegangan Filipina dengan China atas keberadaan kapal penangkap ikan yang diawaki kelompok militan di Laut China Selatan.
Kementerian pertahanan mendorong upaya modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) yang usang.
Modernisasi alutsista itu dilakukan untuk meningkatkan kemampuan Filipina dalam melindungi perbatasan maritim dan kepulauan Filipina yang dekat dengan pangkalan militer China yang dibangun di Laut China Selatan.
Editor: Dimas Adi Putra
PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…
Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…
PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…
RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…
Peringatan gunung berapi umumnya dibagi menjadi beberapa tahap siaga untuk mengkomunikasikan tingkat ancaman dan tindakan…
Indonesia mengusulkan 3 fokus utama dalam meningkatkan peran perempuan dan anak perempuan di bidang STEM.…