Categories: InternasionalPolhukam

Cegah COVID-19, Prancis Desak Uni Eropa Sortir Penumpang dari China

Prancis mendesak semua negara Uni Eropa untuk mulai menguji penumpang yang datang dari China untuk mengantisipasi COVID-19 di tengah wabah yang masih melanda negara Asia itu.

Sejauh ini beberapa negara UE yang menerapkan pengujian bagi penumpang asal Tiongkok adalah Prancis, Italia, dan Spanyol – ditambah Inggris Raya di luar blok UE karena Inggris sudah resmi keluar dari UE akibat Brexit.

Sebelumnya pejabat UE gagal menyetujui keputusan bersama soal ini dalam pertemuan di Brussel sebelum Natal tahun 2022. Adapun pembicaraan lebih lanjut UE akan berlangsung pada pekan ini.

Mulai Minggu 1 Januari 2023, Prancis mewajibkan pelancong dari China memberikan hasil tes negatif COVID-19 kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan dan akan menguji secara acak para penumpang yang tiba.

“Prancis akan mendorong agar metodologi ini diterapkan di seluruh UE,” kata Menteri Kesehatan François Braun saat dia dan Menteri Transportasi Clement Beaune memeriksa prosedur baru di Bandara Roissy Charles de Gaulle Paris pada Minggu (1/1/2023), dilansir Euronews.

Para awak media pun bertanya kepada Beaune soal fakta adanya pelancong China yang terjangkit COVID-19 untuk sementara, tapi masih bisa mendarat di negara UE lain dan kemudian melakukan perjalanan tanpa pengawasan ke Prancis.

Beaune menegaskan “inilah mengapa kita harus berkoordinasi [di seluruh UE], agar lebih efisien.”

Braun menunjukkan bahwa upaya ontrol saat kedatangan penumpang memang tidak akan mencegah orang memasuki Prancis, tapi setidaknya menggambarkan upaya kontrol yang lebih ilmiah, yang memungkinkan pemerintah bisa mengikuti varian COVID-19 yang berbeda dengan sangat tepat.

Langkah-langkah baru akan tetap berlaku di Prancis hingga 31 Januari, dengan enam penerbangan datang dari China daratan setiap pekan, dan hingga 10 jika penerbangan dari Hong Kong juga dihitung.

Sebagian besar penumpang dari China hanya melewati hub Bandara Roissy-Charles-de-Gaulle.

Di antara 300 penumpang penerbangan Beijing-Paris yang mendarat pada Minggu, sekitar 60 memasuki wilayah Prancis. Semua setuju untuk melakukan tes PCR cepat sebelum mengambil barang bawaan mereka.

Sebelum diuji, identitas para pelancor China diambil oleh agen di pusat penyaringan terminal. Jika ada tes yang hasilnya positif, penumpang harus melakukan isolasi mandiri selama 7 hari.

Selama 3 tahun setelah munculnya kasus pertama virus corona di pusat kota Wuhan, China mengakhiri kebijakan kritisnya yang dikenal sebagai “nol COVID” pada 7 Desember.

Sejak pencabutan pembatasan, rumah sakit China kewalahan oleh lonjakan pasien, kebanyakan dari mereka lanjut usia, dan rentan karena protokol vaksinasi yang buruk

*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

vera bebbington

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

1 hour ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

2 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

3 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

4 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

4 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

6 hours ago