Home » Coret Nama Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi, Prabowo: Tidak Ada Toleransi Untuk Korupsi

Coret Nama Caleg Gerindra Eks Napi Korupsi, Prabowo: Tidak Ada Toleransi Untuk Korupsi

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Bacapres 2024 - 2029 Prabowo Subianto dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023). Foto: Tangkap layan siaran langsung di narasi tv

ESENSI.TV - YOGYAKARTA

Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Bacapres dari Koalisi Indonesia Maju mengatakan sudah mencoret dua bakal calon anggota legislatif eks napi koruptor dari Gerindra karena tidak ada toleransi untuk korupsi.

Dua calon itu sudah saya coret. Sudah saya coret,” tegasnya, dalam acara Mata Najwa on Stage: Bacapres Bicara Gagasan, di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Selasa (19/9/2023).

Dia mengatakan kedua nama itu bisa lolos sebelumnya karena calon legislatif dari Partai Gerindra jumlahnya belasan ribu.

“Kenapa bisa lolos, jumlahnya kira-kira berapa belas ribu, kadang-kadang verifikasi lolos, begitu tahu coret, coret, coret. Tidak ada toleransi untuk korupsi,” tegas Prabowo Subianto.

Ketika ditanya mengenai hukuman terberat versi Prabowo Subianto untuk koruptor, dia mengatakan kebijakan yang telah ada  sekarang sudah cukup membuat jera.

“Bayangkan asetnya disita, hampir semua kekayaannya, dimiskinkan, selain hukumannya panjang ada yang 10 tahun dan sebagainya,” terangnya.

“Asal kita laksanakan dengan benar ini cukup jera. Saya tahu beberapa maksud orang. Hukuman mati seperti di Tiongkok. Kalau orang nekat, seperti di Tiongkok, sudah ada hukuman mati juga masih korupsi besar-besaran”.

Baca Juga  SesKemenkopUKM Dorong Kopontren Jual Produk Daerah

“Jadi saya kira caranya kita harus mulai dari sistemik, sistemnya dibuat. Contohnya, sekarang sudah naikkan gaji 8 persen”.

Tingkatkan Penghasilan Cegah Korupsi

“Menurut saya, setelah saya hitung kekayaan negara dan potensinya dan sebagainya, kita mampu menaikkan secara signifikan gaji hampir semua pejabat yang punya wewenang menentukan”.

“Saya kira, itu yang bisa kita lakukan. Saya lihat contoh di beberapa negara Afrika, pejabat yang berhasil 5 tahun melaksanakan tugasnya, di ujungnya dikasih bonus yang cukup besar”.

“Kemudian, kalau kita lihat contoh di banyak negara, untuk pejabat-pejabat tertentu disiapkan rumah sakit. Bisa berobat dengan baik, gratis, disiapkan rumah ketika pensiun, dia punya rumah sendiri, anak-anaknya juga bisa sekolah asal memenuhi persyaratan akademis”.

“Istilahnya dibagi kompensasi dalam bentuk layanan. Saya kira ini bisa mengurangi banyak korupsi,” ujar Prabowo Subianto.*

 

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life