Data dan alamat email lebih dari 200 juta pengguna Twitter diduga bocor dan diunggah di forum peretasan online.
Pendiri Hudson Rock, perusahaan keamanan siber asal Israel, Alon Gal menyebut bahwa pembobolan data ini akan menyebabkan banyak peretasan, phising, maupun doxxing.
“Ini salah satu kebocoran data yang paling signifikan yang pernah saya lihat,” tulis Alon Gal, mengutip Reuters, Jumat 6 Januari 2023.
Alon Gal telah mengunggah informasi tersebut di media sosial pada 24 Desember 2022, namun pihak Twitter belum menanggapinya hingga saat ini. Tidak jelas juga apakah Twitter telah mengambil langkah untuk menyelidiki temuan ini.
Troy Hunt, pembuat situs pemberitahuan pelanggaran Have I Been Pwned, melihat data yang bocor tersebut dan mengatakan di Twitter bahwa data itu tampak ‘mengerikan’.
Tidak ada petunjuk tentang identitas atau lokasi peretas atau peretas di balik pembobolan tersebut. Hal ini mungkin telah terjadi pada awal 2021, yaitu sebelum Elon Musk mengambil alih kepemilikan perusahaan tahun lalu.
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dennis Francis…
TIM mahasiswa UGM Yogyakarta yang terdiri Rizqi Vazrin (Filsafat), Romdhoni Afif N (Filsafat), Radhita Z…
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mensukseskan acara World…
PRESIDEN Jokowi menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dan para delegasi…
KECELAKAAN maut terjadi di jalan Jalan Raya Kampung Palasari, Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang,…
PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…