Home » Defisit APBN Indonesia Diprediksi 2,5% dari PDB Tahun 2023

Defisit APBN Indonesia Diprediksi 2,5% dari PDB Tahun 2023

by Erna Sari Ulina Girsang
1 minutes read
anggaran

ESENSI.TV - JAKARTA

World Bank memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Indonesia akan terus berkurang, menyusul berkurangnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani dampak pandemi COVID-19.

Dalam Indonesia Economic Prospects December 2022, World Bank memperkirakan defisit fiskal masih akan di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Selain berkurangnya anggaran pandemi, reformasi pajak diperkirakan juga meningkatkan penerimaan pajak.

“Defisit anggaran Indonesia diperkirakan akan mencapai 2,5 persen terhadap PDB tahun 2023,” tulis World Bank seperti dilansir dari laman resmi kreditur multilateral itu, Senin (9/1/2023).

Hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan realisasi defisit anggaran tahun 2022 sebesar 2,38% terhadap PDB. Defisit anggaran Indonesia membengkak tahun 2020 ke posisi 6,09% terhadap PDB di masa pandemi Covid-19 atau senilai Rp956,3 triliun.

Sejalan dengan berkurangnya dampak pandemi, defisit anggaran berkurang menjadi 4,57% terhadap PDB tahun 2021. Sebelum pandemi, defisit APBN dikelola di bawah 3 persen terhadap produk domestik bruto.

Baca Juga  Jokowi Kritik Bank Dunia Karena Kurang Perhatian Kepada Negara Berkembang

Kembali ke prediksi Bank dunia, lembaga ini memprakirakan pertumbuhan ekonomi tahun depan melambat akibat tekanan dari inflasi, serta penurunan harga komoditas. Namun, pendapatan Pemerintah diperkirakan masih lebih baik dibandingkan selama pandemi.

Bank Dunia merincikan kebijakan Pemerintah menaikkan pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diberlakukan pada April 2020, diperkirakan akan signifikan menambah penerimaan negara untuk tahun 2023.

Kemudian, pengeluaran Pemerintah Indonesia akan turun ke tingkat sebelum pandemi karena program terkait pandemi sudah berakhir, sedangkan subsidi energi juga dikelola melalui kombinasi penyesuaian harga baru-baru ini. Namun, investasi publik dinilai masih rendah.*

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

 

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life