Asal Usul

Desa Randegan Sidoarjo Tidak Jual Nasi, Apa Alasannya?

Nasi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia yang berasal dari beras. Rasanya tidak lengkap bila makan tidak menggunakan nasi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) produksi beras Indonesia sepanjang Januari-Juni 2023 diperkirakan 18,4 juta ton.

Di Indonesia, nasi tidak hanya dimasak sendiri. Banyak sekali warung makanan yang menjual nasi bersama dengan lauknya. Tapi siapa sangka, beberapa desa di Indonesia tidak ada sedikit pun ditemui warung yang menjual nasi.

Misalnya desa Penimbunan, desa Sinaresmi, desa Slangit, dan beberapa desa lainnya. Baru-baru ini, salah satu desa yang tidak menjual nasi yaitu desa Randegan di Sidoarjo menjadi perhatian. Tidak ada satu pun penjual nasi di desa tersebut.

Ini merupakan pantangan masyarakat daerah tersebut. Warga sekitar percaya bahwa siapapun yang berani menjual nasi akan berhadapan dengan ganjaran maut yang menanti. Mereka yang menjual nasi akan terkena dampak berbahaya.

Warga penjual makanan di desa tersebut memilih makanan olahan lainnya selain nasi seperti lontong atau makanan lainnya. Mulanya kejadian buruk yang menimpa warga desa Randegan yaitu nekat menjual nasi dan melanggar pantangan desa tersebut.

Diketahui ada warga pendatang dari daera lain berjualan nasi goreng di pinggir jalan. Warga setempat sudah mengingatkan. Tapi ia tetap nekat berjualan.

“Tiga hari berikutnya, saat penjual nasi goreng itu sedang sibuk melayani pembeli, tiba-tiba gerobaknya terbakar. Bahkan penjualnya lari terbirit-birit,” terang salah satu warga desa Randegan.

Menjual nasi di desa Randegan diyakini membawa kesialan bagi diri sendiri dan sekitar. Bahkan mereka yang menjual nasi kehidupannya diketahui tidak harmonis rumah tangganya, jualannya menjadi sia-sia, dan lain sebagainya.

Tidak mesti tinggal di desa Randengan, apabila sudah keluar dari desa itupun akan mengalami hal yang sama. Jika ia menjual nasi di daerah lain, kehidupannya akan gagal. Jika usahanya tidak gagal, maka rumah tangganya yang runtuh.

Mistis sekali, tetapi memang terjadi di Indonesia. Kamu percaya atau tidak, nih?

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

Administrator Esensi

Share
Published by
Administrator Esensi

Recent Posts

Dunia Jurnalistik Kehilangan Tokoh Pers dan Perfilman Nasional

Dunia jurnalistik Indonesia kehilangan salah seorang tokoh terbaik di bidang pers dan perfilman nasional, Prof.…

5 hours ago

Depresi Berat? Ini Cara Mengatasinya!

Depresi berat telah menjadi masalah dari banyak orang di dunia. Menurut Healthline.com, sebanyak 5% orang…

6 hours ago

PDIP Ajukan Tiga Bupati sebagai Cawagub Khofifah di Pilgub Jawa Timur

PDI Perjuangan (PDIP) menyodorkan tiga nama kader terbaiknya untuk menjadi Cawagub Jatim mendampingi Khofifah Indar…

7 hours ago

Perang Dunia ke 2, Dampaknya Bagaimana?

Perang Dunia Kedua memiliki dampak yang mendalam dan luas pada berbagai aspek kehidupan di seluruh…

8 hours ago

Ini Empat Kader yang Diusulkan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta 2024

PARTAI Gerindra DKI Jakarta mengusulkan empat kader ke DPP Gerindra untuk diusung di Pilgub DKI…

8 hours ago

Wamenkominfo Duga Ada Salah Tafsir soal Larangan Jurnalisme Investigasi

RANCANGAN Undang-undang (RUU) Penyiaran sedang menjadi sorotan publik. Salah satunya berkaitan dengan larangan penayangan eksklusif…

8 hours ago