Humaniora

Deteksi Covid-19 Ternyata Bisa Dilakukan dari Air Limbah Rumah Tangga

Ternyata air limbah rumah tangga bisa sebagai alat deteksi Covid-19 baik bergejala maupun tanpa gejala. Hal itu dapat dideteksi lewat air limbah rumah tangga yang mengandung tinja dan urine dari individu yang terinfeksi Covid-19.

Sejumlah Peneliti di Pusat Kajian Kesehatan Anak (PKKA-PRO), Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, (FK-KMK) UGM telah membuktikannya.

Menurut Ketua tim PKKA-PRO, dr. Indah Kartika Murni, hal ini disebabkan karena tinja dan urine individu tersebut mengandung bagian/fragmen virus SARS-CoV-2 yang sudah tidak menular.

“Dengan prinsip tersebut, sistem surveilans air limbah ini telah diterapkan di beberapa negara maju untuk deteksi Covid-19,” kata Indah dalam keterangannya dikutip, Senin (5/2/2024).

Seperti yang telah dilakukan di Amerika dan Belanda sebagai pelengkap surveilans individu yang rutin dilakukan. Di Indonesia, surveilans air limbah telah dilakukan untuk deteksi wabah Polio saja.

Tim PKKA-PRO, di bawah pimpinan dr. Indah Kartika Murni, M.Kes, PhD, Sp.A(K) dan dr. Vicka Oktaria, MPH, PhD, FRSPH, berkolaborasi dengan Murdoch Children’s Research Institute (MCRI), Australia.

Melakukan penelitian pada tahun 202-2022. Hasilnya menunjukkan bahwa hasil deteksi dari surveilans air limbah mampu mendeteksi adanya peningkatan kasus Covid-19 hingga dua minggu lebih awal. Dari peningkatan kasus di masyarakat.

Ia menjelaskan penelitian dilakukan tidak hanya mencoba menerapkan kemampuan surveilans limbah sebagai sistem kewaspadaan dini peningkatan kasus Covid-19 di komunitas.

Namun, pihaknya juga melakukan penelitian lanjutan untuk melihat efektivitas biaya dalam metode ini jika diimplementasikan sebagai program surveilans rutin.

Miliki Potensi yang Ekonomis

Dikatakannya, pada 12 Januari 2024, tim peneliti PKKA-PRO melakukan diseminasi hasil penelitian uji efektivitas biaya secara daring.

Hal itu dilakukan di depan Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), Kemenkes RI, BRI), WHO dan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem surveilans air limbah memiliki potensi sebagai opsi yang ekonomis untuk mendukung sistem peringatan dini dalam situasi pandemi. Terutama di negara-negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

Salah satu tim peneliti, dr.Tiara, menekankan pentingnya dukungan kebijakan yang kuat dan tepat waktu, beserta respons kesehatan masyarakat yang efektif.

Hal tersebut perlu dilakukan sebagai faktor utama dalam menentukan keberhasilan setiap sistem surveilans.

“Tidak ada surveillance system yang efektif tanpa diikuti public health response,” ucapnya.

Dukungan terhadap rencana inisiasi pelaksanaan surveilans air limbah untuk Covid-19 dapat dimulai dengan pembentukan jejaring nasional khusus untuk surveilans air limbah.

Jejaring ini diharapkan akan melibatkan berbagai pihak yang bersedia bekerja sama dalam mengembangkan sistem surveilans air limbah di Indonesia.

“Kedepannya, kita dapat membuat jejaring nasional untuk surveilans air limbah berisi aktor-aktor yang dapat bekerja bersama untuk mengembangkan surveilans air limbah ini,” ujar dr. Vicka. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Dimas Adi Putra/Addinda Zen

Junita Ariani

Recent Posts

Ini Fakta yang akan Membuat Kamu Tertarik Soal Planet Mars

Bumi dikenali sebagai planet ke 3 di tata surya kita. Namun, apakah Sobat Esensi tau…

9 mins ago

Wahh Keren… Restoran NUSA Diminati Warga California

Restoran NUSA yang merupakan UMKM rintisan diaspora Indonesia diminati warga San Francisco, Amerika Serikat. Restoran…

2 hours ago

Pemprov Jakarta Kaji Aturan Lulusan SD-SMA Dilarang Datang ke Jakarta

DINAS Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta mencatat profil pendatang yang masuk ke Jakarta selama…

2 hours ago

Fakta Menarik Mengenai Bulan? Ini Dia

Bulan telah memikat imajinasi manusia sepanjang sejarah, dan di balik pesonanya terdapat fakta menarik yang…

3 hours ago

Golkar Resmi Usung Petahana Khofifah-Emil Dardak di Pilgub Jawa Timur

PARTAI Golkar resmi akan mengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak pada Pilgub Jawa Timur.…

3 hours ago

Waww… Warga Indonesia Nonton Film Korea 1,5 – 3 Jam per Hari

Budaya Korea yang semakin mendunia, mendorong warga Indonesia untuk menonton film dan drama Korea selama…

4 hours ago