Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) Sei Selayur di Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (26/10/2023).
Pembangunan sistem pengelolaan limbah terpusat ini merupakan dukungan dari Pemerintah Australia yang menggunakan anggaran sebesar Rp1,32 triliun.
“Ini hasil kerja sama, hasil kolaborasi antara pemerintah Australia, yang paling banyak ini Rp690 miliar. Kemudian pemerintah pusat Rp624 miliar, dan pemerintah daerah Rp24 miliar. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia lewat Ambassador Penny Williams,” ujar Presiden Jokowi.
Ia pun berharap infrastruktur ini dapat terus dikembangkan sehingga dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di Sumatera Selatan.
“Saya harap proyek yang sekarang baru menjangkau sepuluh persen dari penduduk Kota Palembang ini, bisa terus dilanjutkan. Sehingga Sungai Musi semakin bersih, indah, dan masyarakat yang hidup di sekitarnya dapat semakin sehat dan aman beraktivitas,” pungkasnya.
Menurut Presiden Jokowi, Sungai Musi sudah tercemar limbah sehingga dapat membahayakan kondisi kesehatan masyarakat di sini. Khususnya masyarakat di sekitar Sungai Musi.
Karena itu, keberadaan sistem pengelolaan limbah domestik ini sangat penting untuk mengurangi pencemaran di Sungai Musi.
“Sungai Musi sudah tercemar, ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan menurunkan kualitas lingkungan di Kota Palembang,” ujarnya.
Saat ini masyarakat di Kota Palembang masih memanfaatkan air Sungai Musi untuk mendukung kegiatan rumah tangga maupun untuk mandi.
Turut hadir dalam acara ini, antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Pj Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni, Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa, serta Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu