Home » Ekonomi Pancasila Jadi Andalan Paslon Dua Untuk Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Pancasila Jadi Andalan Paslon Dua Untuk Pertumbuhan Ekonomi

by fara dama
2 minutes read
Pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran memasukan delapan tantangan strategis dalam visi, misi dan program pembangunan INdonesia 2024-2029.

ESENSI.TV - JAKARTA

Mulya Amri Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, beberapa waktu lalu menyampaikan strategi yang diusungkan pasangan calon nomor urut dua, Prabowo-Gibran untuk mendorong perekonomian Indonesia.

Menurut Mulya Amri, strategi untuk memajukan perekonomian Indonesia adalah dengan menerapkan ekonomi Pancasila. Mulya mengatakan bahwa ekonomi Pancasila adalah dengan menggabungkan ekonomi kapitalis dan sosialis dengan peran pemerintah yang kuat.

Untuk bisa menjalankan perekonomian Pancasila ini, kita perlu menempatkan Indonesia ke dalam konteks yang tepat.

“Indonesia harus kita letakan dalam konteks dulu, bahwa dibandingkan banyak negara negara di dunia
tantangan geopolitik kita bagaimana. Kita adalah market yang besar. Kita harus menggerakkan ekonomi internalnya. Ekonomi internal ini kita gerakan untuk mengembangkan konsumsi masyarakat. Lalu kemudian investasi masuk, dan ini bisa di trigger oleh goverment spending.,” kata Mulya dalam pernyataan langsungnya di CNBC, Kamis (4/1/2024).

Program yang menjadi unggulan Prabowo Gibran mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, mulai dari munculnya investasi dan investor, aktifnya pelaku UMKM, lalu meningkatnya daya beli masyarakat.

“Salah satu program unggulan dari Prabowo-Gibran adalah dengan me-leading dengan goverment spending. Antara lain melalui program swasembada pangan, swasembada air, kemudian membangun dari bawah. Jadi goverment spending ini kita harapkan dapat menggerakkan ekonomi. Muncul investasi-investasi para pelaku UMKM kemudian ikut aktif di sana menyediakan makan siang. Lalu kemudian daya beli masyarakat meningkat,” ujarnya.

Terjadi Ekonomi Lingkaran Malaikat Secara Otomatis

Lingkaran malaikat yang menjadi lawan kata dari lingkaran setan akan terbentuk secara otomatis. Bila satu program sudah bergerak dengan baik, menurut Amri semua akan bergerak secara otomatis. Hal ini juga berkaitan dengan peran kita dalam ekonomi internasional.

“Lingkaran malaikat itu ketika satu sudah bergerak antara goverment spending atau konsumsi dari masyarakat atau investasi dari swasta saat sudah bergerak dengan benar itu akan menjadi bola yang semakin lama semakin besar,” katanya.

“Kaitannya dengan ekonomi internasional tentunya dalam kondisi penuh ketidak pastian ini kita tetap perlu firm di dalam politik luar negeri kita yang bebas aktif. Membangun hubungan yang baik dengan semua negara memperluas perdangan juga menarik investasi dari semua negara tanpa pandang bulu. Kedepannya kita harapkan masuk ke sektor-sektor yang menjadi sektor ekonomi masa depan”.

Baca Juga  Pembangunan PLTA Mentarang Induk Konsorsium Indonesia-Malaysia Selesai 7 Tahun

Konklusi PraGib Saat Menghadapi Berbagai Tantangan

Dalam kondisi geopolitik yang tidak stabil ada konflik dimana-mana, menurut Mulya Amri kita harus kembali memerankan dua peran. Pertama Indonesia sebagai warga dunia, kedua sebagai sebuah negara yang harus melindungi kepentingannya sendiri.

Menurut Mulya Amri, Pak Prabowo adalah sosok yang paling bisa menjaga kepentingan Indonesia. Selain itu, dia menambahkan jika kita harus memanfaatkan peluang perekonomian sebanyak-banyaknya. Sehingga kita dapat terus menjaga balancing untuk mencapai Indonesia emas.

“Pak Prabowo adalah sosok yang paling bisa menjaga kepentingan Indonesia. Bukan kepentingan negara lain. Kita enggak China sentris, mungkin karena saat ini ekspor dan impor kita itu paling besar ke China dan dari China. Kita itu sebenarnya enggak pilih-pilih, kita semuanya kok, Amerika juga kita kejar,” ungkap Mulya Amri.

Dia menambahkan, saat ada peluang investasi dan investor kita harus ambil dari mana saja, dan tidak pilih-pilih, semua negara dikejar. Bukan berarti jika China menjadi investor duluan kita menjadi China sentris.

“Kebetulan yang masuk investmennya yang mau beli barang barang kita untuk kita ekspor China duluan, apakah karena kita pro China, enggak, kepentingan Indonesia. Yang mana yang masuk itu yang kita ambil disana. Kedepan harus kita terus jaga terus kita balancing tapi kita sambil balancing masa ada yang mau invest itu kita tolak. Pasti kita ambil, justru jadi tantangan bagaimana China masuk, kita harus lebih giat cari investment cari negara lain. Bagaimana kita mencapai Indonesia emas,” tutupnya.

Editor : Dimas Adi Putra/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life