Home » Eksotisme Wisata Gunung Kidul, Ada Susur Gua Bawah Tanah

Eksotisme Wisata Gunung Kidul, Ada Susur Gua Bawah Tanah

by Darmailawati
3 minutes read
Gua Pindul di Gunung Kidul 1

ESENSI.TV - YOGYAKARTA

Salah satu objek wisata yang paling menarik dan banyak diminati wisatawan lokal maupun mancanegara di kawasan Gunung Kidul, Yogyakarta adalah Gua Pindul yang dibuka sejak 2010.

Wisata alam susur gua bawah tanah yang  air Sungai Oyo mengalir di dalam nya menjadikan Gua Pindul.

Satu di antara banyak objek wisata di kawasan Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta yang banyak diminati.

Pemandangan stalagmit yang sudah berusia ratusan tahun menjadi salah satu keunikan Gua Pindul sebagai objek wisata unggulan Gunung Kidul, Yogyakarta.

Jika ingin melihat Gua Pindul, pengunjung wajib membayar tiket masuk Rp50.000 per orang.

Dengan membayar tiket masuk ini pengunjung akan diberi fasilitas pelampung, ban serta sepatu karet yang tahan air.

Nah, sebelum memasuki Gua Pindul ada baiknya meminum wedang jahe pindul yang disediakan pengelola wisata secara gratis persis di dekat loket pembelian tiket.

Wedang jahe pindul diklaim memiliki khasiat, seperti enteng jodoh dan enteng rejeki.

Percaya atau tidak yang pasti wedang jahe ini cukup nikmat untuk menghangatkan badan apalagi seusai main air di Gua Pindul.

Ada Sungai di Dalam Gua

Ada sedikit takut memasuki aliran sungai di dalam gua sepanjang 350 meter yang disusuri dengan menggunakan ban dalam besar (tube), serta diwajibkan menggunakan pelampung.

Suasana yang hening dan sedikit gelap di lorong gua dengan ornamen-ornamen batuan stalagmit yang menggantung maupun menempel di dinding gua.

Tapi suasana hening dan sedikit seram itu sebenarnya langsung pupus sendiri dengan ramainya pengunjung.

Ditambah dengan para pemandu profesional yang sudah terlatih dengan kondisi gua yang menurut mereka merupakan wisata aman bahkan untuk anak berumur 3 tahun sekali pun.

Rasa kagum dan takjub akan keindahan ciptaan Allah melihat eksotisme keindahan lorong gua yang disusuri perlahan dengan cara menaiki tube.

Itu sebab, pengelola menyebut wisata ini sebagai cave tubing pindul. Di sisi kanan dan kiri tersusun batuan staglagmit berusia ratusan tahun yang terukir dengan aneka formasi yang indah.

Di gua ini juga terdapat sarang kelelawar yang oleh pemandu menyebutkan bahwa itu adalah jenis kelelawar jinak pemakan serangga.

Menyusuri gua ini, sejenak saya merasa sedang berada di dalam cerita fiksi kisah detektif anak-anak “Lima Sekawan” yang dulu sering saya baca.

Dalam kisah itu, tokoh cerita Georgina dan tiga sepupu, serta seekor anjing nya digambarkan suka  melakukan petualangan dengan mengambil setting di lokasi-lokasi misterius dan menyeramkan semacam gua.

Tempat Bertapa Raja Mataram

Menurut Pak Prapto, yang menjadi pemandu, Gua Pindul ini dulunya sering dijadikan tempat bertapa raja-raja mataram jaman dulu.

Baca Juga  Eksplorasi Keindahan Atuh Beach di Nusa Penida

Karena sudah terbiasa, para pemandu memang sudah sangat fasih mengantarkan cerita Gua Pindul ke setiap pengunjung.

Bahkan merekapun sering memberi petunjuk spot-spot yang keren untuk lokasi pengambilan foto dan para pemandu inipun bersedia mengambil foto pengunjung jika diminta.

Para pemandu ini menggunakan helm yang dilengkapi senter untuk menerangi perjalanan di lorong gua sekaligus memperlihatkan ornamen-ornamen batuan stalagmit yang ada.

Lorong gua ini terbagi 3 zona yang disebut zona gelap, zona remang dan zona terang.

“Ini ada batu perkasa, mitos nya kalau dipegang agar pria tambah gagah dan perkasa“.

“Monggo yang bapak nya kalau mau dipegang,” ujar Pak Prapto dengan logat Jawa yang khas saat melintasi zona gelap tempat si batu perkasa.

Selain batu perkasa, di zona ini ada pula air tetesan mutiara yang menetes dari langit-langit  batu-batuan.

Lagi-lagi kata Pak Prapto mitos nya jika menetes ke tubuh kaum wanita akan awet muda dan jelita.

Maka tak jarang pengunjung menyempatkan diri memegang batu perkasa atau pun merasakan sensasi tetesan air mutiara ini.

Nah, di zona gelap ini lorong menyempit dan hanya bisa dilewati satu tube, sehingga para pengunjung
harus antri melewati nya satu per satu.

Karena menggunakan tube dan para pengunjung nya juga banyak diperlukan waktu sekitar 40-60 menit menyusuri lorong gua ini.

Pantulan Sinar Matahari ke Dalam Gua

Memasuki zona terang, berupa gua dengan batuan vertikal dengan sebuah lubang besar berada di atas gua. Jika datang pada siang hari berada di zona ini sungguh menawan.

Pantulan sinar matahari yang masuk ke gua terlihat begitu indah bahkan kadang disebut sebagai “cahaya surga”.

Di sini sesi foto-foto bisa lebih leluasa karena suasana terang. Kalau mau mandi-mandipun bisa tapi hati-hati karena di dasar air banyak batu-batuan.

Salah satu catatan yang menurut saya perlu diperhatikan pengelola adalah minusnya pencahayaan di gua.

Hal ini menyebabkan pengunjung kurang menikmati ukiran-ukiran batuan stalagmit yang indah, meski menurut Pak Prapto hal itu memang karena pengelola ingin nuansanya tetap alami.

“Nanti kalau diberi  lampu jadi tidak  alami,” ujarnya.

Setelah puas menyusuri lorong dan mandi di Gua Pindul pengunjung biasa diantar dengan “pajero pindul”.

Ini sebutan untuk mobil bak terbuka untuk mengangkut pengunjung ke lokasi start awal yang jaraknya memang lumayan jauh kalau dilalui dengan berjalan kaki.*

Email: darmailawati@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life