Home » Elektabilitas Ganjar Pranowo Berpotensi Turun? Ini Penjelasan Pengamat

Elektabilitas Ganjar Pranowo Berpotensi Turun? Ini Penjelasan Pengamat

by Junita Ariani
2 minutes read
ganjar

ESENSI.TV - SURABAYA

Elektabilitas Ganjar Pranowo berpotensi turun. Lantaran penolakannya terhadap Timnas Israel berujung dicabutnya status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh FIFA.

Hal itu dikatakan pengamat politik sekaligus peneliti senior dari lembaga Surabaya Survey Center (SSC) Surokim Abdussalam, Kamis (30/3/2023).

“Pencabutan status tuan rumah Piala Dunia pasti berdampak signifikan pada elektabilitas Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024,” katanya di Surabaya.

Ia menyebut potensi jebloknya elektabilitas nama Gubernur Jawa Tengah yang digadang-gadang bakal maju pada Pilpres 2024 itu. Lantaran perhelatan Piala Dunia U-20 sudah dinantikan oleh masyarakat Indonesia.

Pencabutan status tuan rumah itu juga digolongkannya sebagai peristiwa besar yang harus dihadapi Ganjar Pranowo.

“Dampaknya itu serius bagi elektabilitas Pak Ganjar. Piala Dunia U-20 ini juga jadi perhatian publik,” ujarnya dikutip dari Antara.

Begitupun, dia menilai langkah penolakan Ganjar merupakan cara menunjukkan loyalitas pada partai yang menaunginya, yakni PDI Perjuangan.

Hal ini dikarenakan penolakan Timnas Israel datang dari PDI Perjuangan yang didasari rasa kemanusiaan.

Namun, langkah penolakan yang akhirnya juga dilontarkan Ganjar Pranowo akhirnya memunculkan polemik baru. Khususnya di mata pencinta bola dan kaum milenial.

“Jika tidak ada upaya serius (menangani) situasi ini, terdapat potensi (persoalan) bisa bergulir lebih masif lagi. Sungguh ini bisa menjadi ‘jebakan batman’ yang halus terhadap Pak Ganjar. Pak Ganjar masuk perangkap tersebut,” ujarnya.

Ganjar Pranowo Tidak Bersikap Reaktif

Surokim juga menilai keputusan menolak kedatangan Timnas Israel ke Indonesia oleh Ganjar merupakan hal yang bertolak belakang dengan keinginan Presiden Joko Widodo.

Sebab, Piala Dunia U-20 merupakan ajang prestisius yang dinantikan oleh Jokowi. Hal itu bisa dilihat dari keseriusan pemerintah mematangkan seluruh persiapan menyambut perhelatan turnamen sepak bola kelompok usia pada  20 Mei hingga 11 Juni 2023.

Baca Juga  Harga Bapok di Pasar Wonokromo Terkendali, Mendag: Secara Nasional Turun

“Selama ini kekuatan endors Pak Ganjar ada di Presiden Jokowi. Menurut saya, Presiden akan sangat marah dengan kenyataan pembatalan ini. Situasi itu akan merugikan Pak Ganjar menuju 2024 yang butuh dukungan Pak Jokowi,” ucapnya.

Melihat situasi yang ada, Surokim menyarankan agar Ganjar Pranowo tidak bersikap reaktif pada banyaknya protes yang dilayangkan masyarakat. Khususnya melalui media sosial.

“Tidak emosional terhadap keberatan netizen. Kemudian harus memperkuat strategi transfer device dan fokus kerja sebagai gubernur untuk memperbaiki kinerja Pemprov Jateng,” kata dia.

Selain Ganjar, Gubernur Bali Wayan Koster juga melakukan penolakan serupa terhadap Timnas Israel.

Sekadar diketahui, FIFA telah mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Indonesia. Hal itu diketahui melalui keterangan resmi induk sepak bola dunia, melalui keterangan yang diterbitkan pada Rabu (29/3/2023) malam.

FIFA beralasan, pembatalan perhelatan Piala Dunia U-20 dikarenakan faktor keamanan yang terjadi di kancah persepakbolaan tanah air pada bulan Oktober 2022.

Pada bulan Oktober 2022 itu, pecah tragedi pilu di Stadion Kanjuruhan Malang yang menyebabkan 135 korban jiwa.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku kecewa setelah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U-20.

“Ya, kecewalah, kami sudah siapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kami lakukan,” katanya di Semarang, Kamis (30/3/2023). *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life