Home » Emanuel Melkiades: Penyakit Menular Seksual HIV dan Sifilis Jangan Dianggap Tabu

Emanuel Melkiades: Penyakit Menular Seksual HIV dan Sifilis Jangan Dianggap Tabu

by Junita Ariani
2 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena menyampaikan agar penyakit menular seksual seperti HIV dan sifilis tidak dianggap tabu.

Hal itu mengingat adanya lonjakan kasus penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Sifilis pada tahun 2023 di Indonesia. Bahkan menurut keterangan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), penularan didominasi oleh kelompok ibu rumah tangga.

Menurut Melki, virus tersebut bisa dikontrol apabila ditangani dengan serius, sama seperti halnya Virus Covid-19.

“Menurut saya, dibikin imunisasi HIV saja, jadi bisa kayak Covid-19. Jadi, sekarang ini dibikin cek (Virus HIV) per daerah bikin saja tes darah, yang positif kemudian langsung diberi pengobatan,” kata Melki.

Melki yakin kalau penanganan HIV dibikin kayak Covid-19 maka penanganan ceknya lebih mudah untuk dikontrol.

“Karena gampang ketahuan. Tes Covid-19 sama HIV itu bukan hal yang tidak bisa dilakukan,” ujar Melki di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (12/5/2023).

Politisi Fraksi Golkar ini juga meminta agar kasus virus HIV/AIDS segera ditangani. Ia menyarankan agar setiap daerah melakukan skrining terhadap kelompok yang beresiko atau rentan HIV maupun sifilis.

Baca Juga  DPR Minta Kemenkes Periksa RSUD Subang karena Tolak Pasien

“Jadi penyakit ini jangan dibikin penyakit yang tabu. Dibuat saja terbuka kayak Covid-19, orang bisa dites kalau memang ketahuan dia (terkena) HIV. Jadi diobati dan harus langsung dibatasi aktivitas-aktivitas seksualnya. Sehingga  tidak menyebar ke mana-mana,” imbuh Melki.

Kasus HIV pada Ibu Meningkat

Sebelumnya, Kemenkes menyebut jumlah ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV mencapai 35 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan kasus HIV pada kelompok lainnya. Seperti suami pekerja seks dan kelompok MSM (man sex with man).

Sementara, juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, penyebab tingginya penularan HIV pada ibu rumah tangga. Karena pengetahuan akan pencegahan dan dampak penyakit yang rendah serta memiliki pasangan dengan perilaku seks berisiko.

Ibu rumah tangga yang terinfeksi HIV berisiko tinggi untuk menularkan virus kepada anaknya. Penularan bisa terjadi sejak dalam kandungan, saat proses kelahiran, atau saat menyusui.

Dampaknya, sebanyak 45 persen bayi yang lahir dari ibu yang positif HIV akan lahir dengan HIV. Dan sepanjang hidupnya akan menyandang status HIV Positif. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life