Empat Destinasi Wisata Ramah Lingkungan Yang Bikin Betah

Saat ini semakin banyak wisata yang menawarkan perbedaan dan keunikan. Jika Anda menyukai hal-hal yang bertema lingkungan, tentu bisa mencoba wisata yang ramah lingkungan. Selain bisa bersantai, Anda juga bisa meminimalkan dampak pariwisata terhadap lingkungan.

Dalam banyak hal, wisata dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan. Jadi, mari mulai berwisata ramah lingkungan dengan beberapa pilihan destinasi menurut Lonely Planet ini, seperti mempromosikan hotel yang berkomitmen untuk mengurangi konsumsi energi hingga tur perintis dan kegiatan yang dirancang untuk memberikan feedback kepada penduduk lokal komunitas dan membantu kehidupan alam untuk berkembang.

 

1. Danau Garda, Italia

Danau Garda adalah danau terbesar di Italia yang memiliki koneksi kereta langsung dari Milan serta memungkinkan pengunjung meninggalkan mobil mereka di rumah atau di depo penyewaan. Danau ini juga menjadi rumah bagi salah satu hotel paling ramah lingkungan di negara itu.

Lefay Resort and Spa yang indah, mengimbangi 100% emisi CO2 dan 60% energinya berasal dari sumber terbarukan. Bahan desain berteknologi tinggi meminimalkan penyebaran panas dan energi. Atapnya ditutupi dengan vegetasi untuk mengurangi polusi penglihatan serta mempromosikan flora fauna lokal. Jika Anda lelah dan stres karena penerbangan jauh, bisa mencoba spa bersertifikat, Ecocert’s Ecological Spa.

 

2. Arosa, Swiss

Arosa adalah rumah bagi Hotel Valsana, hotel pertama di Swiss yang dipanaskan oleh ‘baterai es’, yakni sistem pemulihan energi dengan menggunakan kembali energi panas berlebih yang seharusnya hilang di lingkungan sekitarnya. Desa resor pegunungan Alpen yang menawan ini juga membantu lingkungan dengan cara lain. Beberapa hotel memiliki titik pengisian mobil listrik, bahkan ada titik pengisian di pusat kota yang bebas dan gratis untuk digunakan.

Daerah ini juga diberi status Alpine Pearl, yakni mengakui ‘mobilitas hijau’ dan praktik ramah lingkungan. Status ini diberikan organisasi yang didanai Uni Eropa untuk mempromosikan dan mendukung masyarakat yang berada di atas dan di luar ketika menyangkut pariwisata berkelanjutan.

 

3. Kepulauan Galápagos, Ekuador

Kepulauan Galápagos ini terpencil dan terisolasi, tetapi menarik minat banyak turis. Beberapa properti seperti Pikaia Lodge berupaya sekuat tenaga untuk melindungi lingkungan yang rapuh ini.

Percaya atau tidak, hotel netral karbon inovatif ini terbuat dari baja. Dipilih karena kemudahannya untuk didaur ulang. Dindingnya ditutupi dengan batu lava hasil pengumpulan dari area yang disetujui oleh Layanan Taman Nasional Galápagos. Pintu serta furniturnya terbuat dari kayu jati yang masih bisa ditanam terus menerus.

Hotel ini memiliki program reboisasi sendiri, yaitu 10.000 pohon endemic dan air yang berasal dari sistem panen hujan di atap. Mayoritas operator tur datang dengan sadar lingkungan. Para wisatawan juga kerap datang dalam kelompok kecil sehingga memiliki dampak seminimal mungkin pada satwa liar dan lingkungan alam.

 

4. Bahama

Sejumlah properti Bahama belakangan ini telah mulai mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk melindungi lingkungan. Contohnya, Kamalame Cay di Pulau Andros yang mendorong para tamu untuk makan lionfish, spesies invasif yang memangsa ikan asli dan mengganggu ekosistem lokal. Ada juga hotel The Other Side yang sepenuhnya bertenaga surya.

Di Tiamo Resort, semua produk yang digunakan diperiksa dengan hati-hati untuk meminimalkan risiko polusi, dan panel surya atap digunakan untuk membantu memanaskan air. Untuk memastikan dukungan berkelanjutan dari komunitas lokal, Tiamo Resort merekrut semua karyawannya dari Bahama.

 

Editor: Dimas Adi Putra