Home » Epidemiolog Sebut Flu Babi Tidak Menular ke Manusia

Epidemiolog Sebut Flu Babi Tidak Menular ke Manusia

by Ale Luna
2 minutes read
Epidemiolog Dicky Budiman Sebut Flu Babi Tidak Menular ke Manusia/Screenshot KompasTV

ESENSI.TV - JAKARTA

Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut bahwa penyakit flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) belum ada indikasi menular ke manusia.

“Sejauh ini belum ada tanda atau pun kecenderungan ASF ini akan berubah menjadi zoonosis virus (menular dari hewan ke manusia),” kata Dicky Budiman, melansir Antara, Senin (15/5).

Lebih lanjut ia menjelaskan, penyakit ASF masih memiliki status sebagai penyakit hewan dan belum ada penelitian yang mengungkap bahwa status itu berubah menjadi zoonosis alias menular pada manusia.

“Jadi tidak ada potensi ataupun tanda menginfeksi manusia. Namun, ingat virus di dunia ini begitu banyak jenisnya. Mayoritas yang liar di alam itu termasuk adanya hewan ini (babi),” ujar dia.

Dicky mengungkapkan, ASF beberapa kali pernah terdeteksi di Indonesia, di antaranya di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Batam.

Flu Babi Afrika ini bukan hal baru di Indonesia, di NTT pernah terdeteksi selain di Batam memang sudah relatif lama sudah terdeteksi oleh Singapura yang mengimpor babi dari Batam,” ujar dia.

Baca Juga  Jokowi Umumkan Logo Resmi IKN

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melaporkan ASF pernah terdeteksi pada hewan babi di Batam, Kepulauan Riau pada akhir April 2023. Meski tidak menular pada manusia, tapi Nadia meminta kepada seluruh peternak di Indonesia untuk tetap waspada terhadap penyakit tersebut.

“Sampai saat ASF ini tidak membahayakan manusia karena tidak menularkan ke manusia. Tetapi tentu kita tetap waspada bila menangani ternak yang misalnya sakit,” katanya.

Lebih jauh Nadia meminta agar pemilik peternakan selalu memastikan kebersihan kandang dan melengkapi diri dengan alat pelindung saat bekerja. Kemenkes juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk mengantisipasi temuan penyakit tersebut, khususnya terhadap kemampuan bertahan virus pada daging olahan.

“Kalau ada hewan ternak sakit ASF terutama babi, segera dipisahkan dan bila mati jangan dijual ke pasar,” katanya.*

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life