Home » Erwin Aksa Sambut Kader Lama yang Kembali ke Partai Golkar

Erwin Aksa Sambut Kader Lama yang Kembali ke Partai Golkar

by Addinda Zen
3 minutes read
glkr

ESENSI.TV - JAKARTA

Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Strategis Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Erwin Aksa menyambut hangat politisi yang kembali ke Partai Golkar. Mereka merupakan para politisi yang pernah dibesarkan di Partai Golkar, lalu pindah partai lain dan sekarang kembali ke rumah lamanya.

“Yang pertama saya mengucapkan selamat datang kembali ke rumah kebanggaan kita, Partai Golkar,” kata Erwin, di Jakarta, Selasa (10/1).

Ia kembali menekankan, Partai Golkar yang selalu mengedepankan program-program kesejahteraan sosial, serta menjunjung tinggi hukum. Partai Golkar ingin membangun Indonesia dengan sebuah kebersamaan dan kebhinekaan.

“Kita ingin agar persoalan-persoalan sosial masyarakat yang sedang tinggi sekarang ini bisa diatasi dengan baik dan adil,” kata Erwin.

Erwin mengaku senang dan bangga, para tokoh-tokoh tersebut kembali ke Partai Golkar. Apalagi, Golkar ingin membangun Indonesia yang berlandaskan teknokratis yang baik. Menurutnya, mereka memiliki pengalaman dalam membangun daerahnya.

“Saya berharap Pakde Karwo bisa membangun ekonomi bukan hanya di Jawa Timur, tapi di seluruh Indonesia nantinya. Ada juga Ilham Arief Sirajuddin, beliau juga punya pengalaman pembangunan di Kota Makassar,” kata Erwin.

Untuk diketahui, sejumlah politisi memutuskan kembali ke Partai Golkar. Mereka di antaranya, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), Bayu Airlangga, Soekarwo (Pakde Karwo), hingga Raja Dangdut Rhoma Irama.

IAS adalah Wali Kota Makassar selama 2 periode, yakni 2004–2009 dan 2009–2014. Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Sulawesi Selatan Fraksi Golkar periode 1999–2004. IAS dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Makassar karena prestasinya dalam membangun Kota Angin Mamiri tersebut. Selama menjabat ia mendapat sekitar 160 penghargaan baik itu tingkat nasional maupun internasional. Ia juga merupakan manajer dan Ketua Umum tim sepak bola PSM Makassar.

Politisi lain, Bayu Airlangga merupakan menantu Pakde Karwo. Setelah menikah dengan anak Soekarwo, Bayu langsung terjun ke dunia politik mengikuti jejak mertuanya. Ia gabung dengan Partai Demokrat dan duduk sebagai Ketua Muda Mudi Demokrat Jawa Timur (Jatim), dan mengantarkannya sebagai Wakil Ketua Komisi A DPRD Provinsi Jawa Timur. Namun, dalam Musda Partai Demokrat Jatim langkahnya terhenti untuk menjadi Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim. DPP Partai Demokrat menunjuk Emil Dardak sebagai Ketua DPD Partai Demokrat berdasarkan fit and proper test. Hal inilah yang membuat Bayu Airlangga memutuskan mundur dari Partai Demokrat dan menyeberang ke Partai Golkar.

Baca Juga  Strategi dan Target Kemenangan Golkar di Pemilu 2024

Pakde Karwo sendiri mengawali kariernya dengan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pakde Karwo pun mulai terjun ke politik. Ia maju sebagai Gubernur Jatim usai diusung oleh Golkar. Namun, pada tahun 2015 Karwo pindah ke Demokrat hingga menduduki Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (2015–2019). Sejak November 2022 lalu, Pakde Karwo berlabuh ke Partai Golkar. Ia mendapat amanat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar.

Jejak politik Rhoma Irama tercatat pernah aktif di PPP. Setelah mundur, ia akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar pada 1996. Bahkan, ia berhasil duduk di DPR RI dari Fraksi Golkar. Namun setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, Rhoma Irama juga tidak aktif lagi di Golkar. Pada 2008, ia kembali bergabung dengan PPP.

Pelantun lagu ‘Judi’ itu juga sempat merapat ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) saat ingin maju menjadi calon presiden (capres) 2014. Setelah gagal menjadi capres, setahun kemudian Rhoma Irama mendirikan Partai Idaman. Rhoma kembali bermanuver setelah partainya tidak lolos sebagai parpol peserta Pemilu 2019. Ia dan kader Partai Idaman bergabung masuk ke Partai Amanat Nasional (PAN).

Usai pemilu 2019, Rhoma tidak sering terlihat dalam aktivitas politik. Ia lebih banyak bermusik. Hingga, Senin (25/4/2022) silam, Rhoma hadir di Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 57, organisasi sayap Partai Golkar. Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambut kembalinya Pak Haji ke rumah beringin.

“Senior kita Kiai Rhoma Irama, akhirnya kembali ke Golkar juga,” tutur Airlangga.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengungkap alasan para tokoh memilih pindah ke Partai Golkar. Salah satunya, karena Partai Golkar merupakan partai terbuka.

Ujang menambahkan, internal Partai Golkar juga dinamis. Menurutnya, para kader Golkar bisa bersaing dengan kemampuannya masing-masing. Tak hanya itu, kemampuan politik, dan kekuasaan di Golkar juga merata.

“Kalau di partai lain, seperti kerajaan, banyak ditentukan oleh ketumnya masing-masing,” kata Ujang.

Golkar, kata Ujang, lebih akomodatif dan demokratis. “Jadi sesuatunya bisa dimusyawarahkan. Walaupun memang terkadang ketum tetap pegang kendali,” tuturnya.

 

Editor: Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life