Home » Fantastis! Defisit APBN 2022 Berhasil Ditekan Hingga Menjadi 2,38 Persen

Fantastis! Defisit APBN 2022 Berhasil Ditekan Hingga Menjadi 2,38 Persen

by Junita Ariani
1 minutes read

ESENSI.TV - JAKARTA

Defisit APBN Tahun 2022 berhasil ditekan hingga menjadi 2,38% atau lebih rendah dibanding defisit yang terjadi tahun 2021 mencapai 4,57%.

“Defisit dan keseimbangan primer turun signifikan mendekati level sebelum pandemi disertai pembiayaan anggaran yang lebih efisien,” kata Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Menkeu mengungkap itu dalam Konferensi Pers APBN Realisasi APBN 2022 secara virtual, Selasa (3/1/2023).

Dikatakannya, keseimbangan primer sebagaimana APBN awal direncanakan Rp462,2 triliun, kemudian diubah menjadi Rp434,4 triliun sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2022.

Namun nyatanya, realisasinya hanya Rp78 triliun.

“Itu drop atau turun sangat tajam 81,9% dari posisi keseimbangan primer tahun lalu yang sebesar Rp431,6 triliun,” ucap Menkeu.

Kondisi ini menurut Sri Mulyani,  jauh lebih baik pada saat kondisi awal, waktu APBN menjadi pelindung masyarakat.

Di mana pandemi memukul secara luar biasa ekonomi dan masyarakat tahun 2020 dengan defisit yang melebar sampai di atas 6%.

Defisit APBN 2022 ditutup dengan Rp464,3 triliun atau jika dipresentasikan dengan PDB hanya 2,38%.

Angka ini jika dibandingkan APBN awal dan Perpres 98/2022 jauh lebih rendah yaitu Rp868 triliun di APBN awal dan Rp840,2 triliun di Perpres 98/2022.

Baca Juga  Perkuat Diplomasi, Menkeu-Menlu Jalin Kerja Sama Bidang Keuangan dan Hubungan Luar Negeri

“Jadi kita lihat Indonesia di dalam mengelola goncangan dan tantangan yang luar biasa akibat pandemi yang mengancam nyawa, mengancam sosial ekonomi dan keuangan,” ujar Sri Mulyani.

“APBN kita mampu merespon secara cepat tahun 2020 dan kita tetap mengawal pemulihan ekonomi,” jelasnya.

APBN Kembali Sehat

Dikatakannya, pemulihan masyarakat tahun 2021 dan tahun 2022 tanpa membahayakan APBN. APBN kembali secara cukup kuat dan kredibel untuk disehatkan kembali.

Dari sisi pembiayaan, kata Sri Mulyani, juga menghasilkan cerita sukses. Awal tahun APBN 2022 di desain pembiayaan anggaran mencapai Rp868 triliun.

Angka ini berhasil diturunkan lagi hingga menjadi Rp583 triliun, jauh lebih rendah dari realisasi tahun 2021 Rp871,7 triliun.

“Itu berarti penurunan konsisten dua tahun berturut-turut,” sebut Menkeu.

“Ini cerita dari APBN 2022 yang selama tiga tahun menjadi instrumen yang sungguh sangat diandalkan masyarakat, pemerintah, dan perekonomian untuk bisa terus bekerja di dalam mengawal pemulihan,” pungkas Sri Mulyani.  *

 

Editor: Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life